Pidato Jokowi, Ekonomi Dunia Analogi Game of Thrones

by redaksi redaksi
0 comment

Pidato itu menjadikan Jokowi sorotan dunia, hingga dibuat meme oleh HBO Asia.

Game of Thrones’ kembali heboh. Namun, yang membuat heboh kali ini pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang menganalogikan kondisi ekonomi global dengan serial ‘Game of Thrones’.

Dengan menggunakan analogi serial Games of Thrones, kita menegaskan bahwa kondisi ekonomi dunia yang sedang tidak pasti sebagai akibat perang dagang negara-negara maju ! adalah masalah serius yang tengah dihadapi oleh hampir semua negara.

Pertemuan IMF dan Bank Dunia memang bukan didesain hanya untuk kepentingan Indonesia melainkan untuk kepentingan ekonomi dunia, Indonesia menunjukkan kelasnya dan tampil sebagai pemimpin dunia yang tidak hanya terpaku dengan masalah domestik tapi global.

Bukan saatnya lagi bersaing dan berkompetisi dalam perang karena siapun yang menang, hasilnya hanya kehancuran dunia,

Bentuk kerja sama yang baik melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tidak hanya mengutamakan kepentingan negara masing-masing adalah pilihan yang tepat karena kita berada di satu bumi yang sama.

Apa gunanya kemajuan sebuah negara jika dunia mengalami kehancuran ekonomi, semoga segenap masyarakat Indonesia semakin tersadar .

Beberapa istilah dalam Game of Thrones disampaikan Jokowi. Apa saja? Berikut daftar beserta penjelasannya.

Winter is Coming

Istilah ini sering diucapkan penduduk di kawasan utara yang dingin, Winterfell, sebagai persiapan menyambut musim dingin yang panjang. Menurut Jokowi, istilah “Winter is Coming”

menggambarkan kondisi pemerintah dunia untuk mempersiapkan diri atau selalu waspada terhadap meningkatnya risiko ketidakpastian global. “Perang dagang semakin marak, dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara tengah tumbuh, juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar. Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan ‘winter is coming’,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

Great Houses

Ini merupakan istilah untuk menyebut sejumlah kerajaan besar yang menguasai Westeros.

Dalam Game of Thrones, kerajaan besar itu antara lain House Lannister, House Targaryen, House Stark, House Arryn, dan House Greyjoy. Kerajaan besar itu terlibat suatu konspirasi untuk bekerja sama merebut kekuasaan, atau untuk mempertahankan kekuasaan.

Jokowi mengungkapkan, istilah “Great Houses” seperti menggambarkan negara adikuasa dalam perebutan kekuasaan menguasai perekonomian global.

“Perebutan kekuasaan antara para ‘Great Houses’ itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan. Dan setelahnya, House yang lain akan berjaya dengan menjatuhkan House yang lain,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

Iron Throne

Dalam Game of Thrones, Iron Throne merupakan singgasana raja yang menguasai wilayah Westeros.

Singgasana ini terletak di wilayah King’s Landing, yang merupakan ibu kota kerajaan. Selain itu, singgasana yang terbentuk dari ribuan pedang ini juga menjadi ikon serial tersebut. Menurut Jokowi, The Iron Throne menggambarkan puncak atau titik yang diperebutkan oleh beberapa negara adikuasa.

Jokowi menilai, tidak penting siapa yang duduk di Iron Throne, yang penting adalah terciptanya kekuatan bersama untuk menghadapi musibah berkepanjangan. “Agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua.

Evil Winter

Istilah “Evil Winter” dalam Game of Thrones merujuk kepada pasukan zombie yang dipimpin Night King. Pada episode terakhir, pasukan itu digambarkan sudah mulai menyerang Westeros, dan masuk melalui Winterfell.

Menurut Jokowi, “Evil Winter” mencerminkan ancaman global yang tengah meningkat pesat, seperti perubahan iklim dan sampah plastik.

“Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Perubahan iklim, telah meningkatkan intensitas badai dan topan di Amerika Serikat hingga Filipina,” ujar Jokowi dalam pidatonya.

“Sampah plastik di laut di seluruh penjuru dunia telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global yang tumbuh pesat tersebut yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita bekerja sama,” tutur Jokowi. (dari berbagai sumber)

Penulis: Aurego Jaya

(Caleg PKB Untuk DPRD Provinsi Bengkulu, Nomor Urut 8, Dapil Kota Bengkulu)

Editor: FW

 

 

You may also like

Leave a Comment