Kawalnews.com – Mengingat pentingan pencegahan terhadap intoleransi, radikalisme, dan terorisme untuk pesantren, Polda Bengkulu bersama Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al Qolam menggelar penggalangan kelompok khusus, bertempat di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al Qolam Kec. Ketahun Kab. Bengkulu Utara. Selasa tanggal 11 Juni 2024.

Kegiatan dihadiri langsung, Ketua Yayasan Ponpes Ustad Isdani Imron, Ketua Ponpes Ustad Mujahid Al Hafiz Als Marviawan, Para Pengasuh dan dewan guru Ponpes, Panit II Subdit Kamneg Ditintelkam Polda Bengkulu AKP Totok Widi. H, S.Sos, Personil Subditkamneg Ditintelkam 4 orang, Personil Bapulbaket Polsek Ketahun dan Para santri 50 orang.

Ketua Ponpes Ustad Mujahid Al Hafiz Als Marviawan, menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh jajaran Polda Bengkulu, atas kunjunganya ke structural Yayasan di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al Qolam. Atas silaturahmi ke Ponpes ini. Ia mengatakan pentingnya pengetahuan tentang radikalisme untuk para santri.

“Jangan sampai santri terpapar radikalisme, setiap langkah beribadah dan muamalah agar kita tidak bertentangan dengan Al-Qur’an & hadits, serta tetap menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI.”ujarnya.

Ia juga berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membangun kader bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SubhanahuWata’ala, Berdisiplin, berwawasan luas, dan berkualitas. Sehingga menjadi generasi Islam yang dapat mengabdi pada Agama, masyarakat dan negara.

Sementara itu, Panit II Subdit Kamneg Polda Bengkulu AKP Totok Widi. H, S.Sos menyampaikan, bahwa para santri harus di antisipasi terhadap timbulnya intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Jangan sampai Ponpes ini terpapar paham radikalisme karena santri pada umumnya bersifat patuh,”terangnya.

Beliau menambahkan, Sikap dan perilaku jika tidak bisa dikendalikan bisa menimbulkan tindak pidana, jangan sampai terjadi seperti itu.

Untuk diketahui, Sinergitas Polri dengan Pondok Pesantren yaitu bersama sama menciptakan situasi kamtibmas yang aman damai dan kondusif.

“Lakukan upaya pencegahan kekerasan seksual dengan memberikan edukasi seksualitas, komunikasi secara terus menerus terhadap santri dan melakukan kerjasama dengan aparat penegak hukum,”tutupnya. (AdS)

You may also like

Leave a Comment