Kesulitan yang dialami oleh banyak negara demokrasi baru sejalan dengan kehidupan politik Indonesia saat ini, menunjukkan bahwa membentuk suatu negara demokrasi merupakan satu hal yang mudah, sedangkan yang seringkali lebih sulit adalah tugas mempertahankan, mengkonsolidasikan, serta memberikan vitalitas dan makna kepadanya.
Persoalannya adalah ketika energi kekuasaan habis dipergunakan hanya untuk membangun dan memusatkan dominasi kalangan tertentu, bukan untuk melayani rakyat ?
Energi para politisi dan petinggi negara ini terkuras untuk kepentingannya sendiri, dan sudah tidak lagi memperdulikan amanat dari rakyat yang telah memberi kepercayaan dan kanibalisme politik yang masih sangat kental mencerminkan kehidupan birokrasi dan pemerintahan Indonesia.
Terjadi kompetisi ping-pong politik dan mulai berlakunya hukum rimba, siapa yang kuat maka dia yang menang, hal inilah yang tepat menggambarkan kehidupan situasi politik Indonesia saat ini. Ini menunjukan belum tercipta kolaborasi yang baik antar para pelaku politik
Rata-rata para oknum-oknum pemimpin di negeri ini adalah para pemimpin yang didorong oleh rasa gila kebesaran, kelainan jiwa, kepentingan pribadi, keyakinan agama, perasaan keunggulan batin, atau hanya mengandalkan emosi dan kata hati yang tidak terbimbing oleh hikmah dan kebijaksanaan,
Disadari atau tidak telah terjadi banyak hal yang mengeksploitasi kemampuan negara yang luar biasa untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan kelompok.
Lalu siapakah yang seharusnya melakukan perubahan dan pembenahan atas itu semua.
Politik dalam bahasa Arabnya disebut “ siyasah ” atau dalam bahasa Inggris “ politics ”, politik itu sendiri berarti cerdik dan bijaksana, pada dasarnya politik mempunyai ruang lingkup Negara.
Membicarakan politik galibnya adalah membicarakan negara, karena teori politik menyelidiki negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup masyarakat, sehingga negara dalam keadaan bergerak.
Politik juga menyelidiki ide-ide, asas-asas, sejarah pembentukan negara, hakekat negara, serta bentuk dan tujuan negara, Selain itu juga menyelidiki hal-hal seperti kelompok penekan, kelompok kepentingan, elit politik, pendapat umum, peranan partai, dan pemilihan umum.
Dalam pandangan umum, pemaknaan politik maupun ilmu politik sangat beragam, tidak ada kesatuan pandangan tentang politik maupun ilmu politik, itu karena disebabkan perspektif yang digunakan sebagai acuan memang berbeda-beda.
Dari Berbagai Sumber;
Penulis: Aurego Jaya
Editor: Freddy Watania
1 comment
1.5