Bengkulu, KNS– Sebanyak 30 anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkulu menggelar aksi solidaritas membagikan stiker dan penggalangan dana, Sabtu (6/10/2018) di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu. Aksi solidaritas tersebut terkait Penutupan Tempat Ibadah di Jambi dan Bencana Alam yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng)
Dalam aksi tersebut GMKI Cabang Bengkulu menyayangkan tindakan Pemerintah Kota Jambi yang menyegel Tiga Gereja dengan alasan tidak mempunyai Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada Kamis (27/9/2018) di Kelurahan Kenali Barat, Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Gereja yang disegel tersebut; Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI), Gereja Methodist Indonesia (GMI), dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA ketiga gereja disegel itu diketahui tempat beribadat bagi 290 kepala keluarga.
GMKI Bengkulu menilai sikap Pemkot Jambi menyegel Tiga Gereja merupakan pelanggaran serius terhadap hak untuk beribadah yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.
“Tindakan ini jelas melanggar amanat konstitusi yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 28 E “kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya” serta UUD 1945 pasal 29 ayat (2) “Negara Menjamin Kemerdekaan memeluk agamanya dan beribadat menurut agamanya”. Indonesia sebagai Negara Pancasila sudah semestinya menghargai perbedaan.” Kata Josua Simangunsong, Ketua Cabang GMKI Bengkulu.
Berikut Pernyataan Sikap GMKI Bengkulu Terkait penutupan Tiga Gereja di Jambi;
1. GMKI Bengkulu menyesalkan dan mengecam tindakan-tindakan intoleran yang terjadi sehingga menciderai nilai-nilai pancasila di Indonesia.
2. Menuntut Pemerintah Baik Daerah maupun Pusat untuk memperhatikan kejadian ini agar dapat diselesaikan dengan baik sesegera mungkin.
3. Mengajak semua lapisan masyarakat untuk peduli terhadap peristiwa ini secara khusus masyarakat Bengkulu yang bisa menjadi contoh daerah toleran kepada daerah lain.
Aksi ini dilakukan dengan membagi-bagikan stiker yang bertuliskan “Indonesia Damai Tanpa Diskriminasi”. Dalam aksi itu juga GMKI Cabang Bengkulu melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah.
Aksi solidaritas ini mengajak semua lapisan masyarakat Bengkulu untuk dapat merasakan dan peduli terhadap sesama. Aksi dilakukan di beberapa titik yaitu di Simpang Lampu Merah Gedung DPRD Provinsi, Simpang Lampu Merah Lingkar Barat, Pantai Panjang dan Pantai Berkas. (rls/FW)