JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjawab sindiran sejumlah pihak soal gaya kampanye ofensif yang dilakukan Capres nomor urut 01 Joko Widodo belakangan.
Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi sangat terukur dan sudah sangat memperhitungkan dampak serta pengaruhnya.
“Pak Presiden sudah memperhitungkan dampak dan sudah mengukur pengaruhnya,” kata Airlangga, usai menghadiri peringatan Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di kediaman mantan Ketua Umum HMI Akbar Tanjung, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019) malam.
Dalam rapat itu, terlihat Ketua DPD Golkar Bengkulu Rohidin Mersyah tepat disamping kanan Jokowi dan tengah bersiap menggelar rapat.
Menurut Airlangga sebagai pendukung Jokowi, Partai Golkar tidak merasa akan terjadi blunder atau penurunan elektabilitas.
“Elektabilitas Jokowi masih sangat tinggi. Selisih dengan penantangnya pun masih jauh. Karena itu, kampanye ofensif bukan karena elektabilitas yang stagnan,” kata Menteri Perindustrian ini.
Sebelumnya Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kampanye memang harus ofensif.
Dirinyaā€ˇ tidak bisa diam terus seperti terjadi selama ini.
“Kampanye memang harus ofensif. Masa empat tahun kita disuruh diam saja. Ya enggak lah,” kata Jokowi dalam press conference di acara Milad ke-71 HMI.
Jokowi menanggapi kritikan sebagian masyarakat yang melihat akhir-akhir ini Jokowi sangat ofensif dan menyerang dalam kampanye.
Padahal selama ini, Jokowi sangat tenang dan membiarkan serangan lawan, sekalipun kasar.
Jokowi menegaskan, tidak bisa diam terus. Semua kritikan dan tudingan harus dijawab.
“Masa diam, diam dan diam. Ya enggak lah,” kata Jokowi.