Kawalnews.com – Pemerintah daerah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu beserta masyarakat melaksanakan salah satu rangkaian utama Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Curup Ke 139 Tahun 2019, yakni acara Kedurei Agung. Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Dr.H. Ahmad Hijazi mengatakan peringatan HUT Kota Curup yang merupakan kesempatan yang sangat baik untuk pelestarian budaya daerah melalui pawai adat serta festival-festival budaya rejang lainnya.Minggu (16/6/2019)
“HUT Kota Curup setiap tahun Merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya,” sampai Hijazi, pada sambutan membuka festival budaya daerah dalam rangka peringatan HUT ke-139 Curup bertempat di Lapangan Dwi Tunggal Curup.
Kegiatan HUT Kota Curup ke 139 juga diisi dengan kegiatan pameran pembangunan juga menampilkan pertunjukan maupun aneka perlombaan kesenian dan budaya daerah baik itu suku asli Rejang dan etnis lainnya. Pada kegiatan festival budaya, digelar perlombaan kesenian daerah khas Rejang di antaranya lomba tari kejei, lomba bekulo (perasanan), lomba menulis dan desaian aksara Kaganga, lomba bujang semulen (bujang-gadis), lomba batik, lomba miniatur rumah adat, festival lagu daerah, pagelaran seni etnis nusantara dan lainnya.
Pelaksanaan festival budaya daerah merupakan komitmen dalam menjaga dan upaya melestarikan nilai-nilai seni, budaya dan adat istiadat yang hidup berkembang dalam masyarakat.
“Semoga kegiatan kita ini dapat dijadikan sarana dalam kehidupan bermasyarakat dalam menangkal pengaruh-pengaruh negatif budaya luar yang masuk ke Tanah Air, selain itu juga bertujuan agar seni budaya Rejang Lebong tidak kehilangan status dan jati dirinya,” ujar Bupati Rejang Lebong.
Festival budaya daerah dan bazar peringatan HUT Curup Ke 139 dilaksanakan mulai 16-23 Juni mendatang, juga dilaksanakan pencanangan kegiatan Baksos TNI Manunggal dan KB Kesehatan 2019.
Pada acara pembukaan festival budaya daerah peringatan hari jadi daerah itu, selain diisi dengan pawai adat, pementasan aneka kesenian daerah seperti tari kejei, juga prosesi adat Rejang berupa pelepasan sepesang burung dara kemudian “Kedurei Agung” (kenduri/pesta besar) dan pembagian punjung agung (nasi kuning berikut lauknya), di mana panitia membagikan 4.000 bungkus nasi “ibet” atau nasi kuning yang dibungkus daun pisang.
(DS/Adv)