Kawalnews.com – Kegiatan konstruksi merupakan salah satu bagian sektor pembangunan dengan kompleksitas dan faktor yang berisiko tinggi bagi keselamatan dan kesehatan baik para pekerja maupun masyarakat di sekelilingnya. Namun, pada kenyataannya tingkat kecelakaan kerja di sektor konstruksi masih relatif tinggi.
Hal ini disampaikan Helmi Hasan saat membuka Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu di aula Dinas PUPR Kota Bengkulu, Bentiring, Kota Bengkulu, Senin (23/12/2019).
Ia mengatakan, kecelakaan konstruksi dapat mengakibatkan kerugian bagi penyelenggara, para pekerja, masyarakat, lingkungan dan juga sektor konstruksi itu sendiri sebagai citra Negara.
“Saat ini dunia konstruksi sedang menghadapi tantangan yang besar seperti tuntutan global yang menuntut daya saing,” katanya.
Ia pun mengatakan, keselamatan bukan hanya persoalan fisik saja namun tentang keselamatan nama baik Kota Bengkulu agar apa yang dibangun bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Jika aktivitas konstruksi tinggi, butuh tingkat keselamatan tinggi, itu menunjukkan daya saing konstruksi yang tinggi. Kita perlu wujudkan tingkat kecelakaan yang rendah, tingkat produktivitas tinggi, bekerja di lingkungan aman dan sehat,” ujarnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memastikan semua peraturan tentang keselamatan kerja ditegakkan secara konsisten oleh semua pihak.
“Selain itu, juga memastikan keselamatan menjadi nilai utama pada setiap penyelenggaraan kegiatan, serta memastikan semua potensi bahaya di setiap tahapan pekerjaan telah diidentifikasi, dianalisis dan dikendalikan secara efisien guna mencegah kecelakaan dan sakit akibat kerja,” harapnya.
“Proyek-proyek Pekerjaan Umum (PU) hendaklah menjadi pelopor keselamatan dunia konstruksi dengan melakukan tindakan nyata dengan mengurangi angka kecelakaan kerja,” Pungkasnya.