Kawalnews.com – Dalam sidak di kawasan wisata pantai panjang Rabu (15/1/20) usai melakukan pemasangan lampu jalan, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi juga menghampiri beberapa pedagang kelapa muda di sekitar pantai.
Ditemukan masih ada pedagang kelapa yang membuang batok kelapa di sembarang tempat, yakni di pinggir jalan sebelah tempat sampah. Sampah batok kelapa itu sudah menumpuk dan sangat mengganggu pemandangan.
Setelah berbincang dengan para pedagang, ternyata beberapa pedagang ada yang tidak memiliki sampah karena mereka mengumpulkan sampah batok kelapa dan membuangnya langsung ke tempat sampah. Kemudian sampah itu diambil oleh mobil dari dinas kebersihan setiap pagi sehingga tidak ada sampah yang menumpuk.
Sedangkan sebagian pedagang lainnya, tidak membuang sampah pada tempatnya. Usut punya usut, ternyata pedagang ini tidak saling koordinasi. Seharusnya antar pedagang memberitahu bahwa sampah itu dimasukkan ke dalam bak sampah dan membayar biaya operasional kepada petugas pengangkut sampah Rp 1.000 perhari.
Bila pedagang membuang sampah pada bak sampah dan memberitahu petugas kebersihan serta membayar operasional Rp 1.000, maka tidak mungkin sampah itu menumpuk. “Makanya nanti buang sampah jangan di luar bak sampah. Kasih tahu nanti ke petugas kebersihan bahwa pedagang ini bersedia membayar Rp 1.000, tapi tolong sampahnya di dalam bak,” ujar Dedy.
Wawali mengatakan bahwa dalam upaya membentuk kawasan wisata pantai panjang yang bersih dan rapi pemerintah kota terus gencar memberikan arahan soal pembuangan sampah di kawasan tersebut dengan penataan para pedagang dan pembersihan sampah yang ada.
Wawali juga mengungkapkan pesan Walikota Bengkulu Helmi Hasan mulai hari ini akan kembali melakukan penataan terhadap kawasan Pantai Panjang setelah melakukan rapat sebelumnya.
“Apapun yang berada di Kota Bengkulu, harus sama-sama kita jaga dan kita rawat serta saling bersinergi antar pemerintah untuk mewujudkan kota Bengkulu Bersih dan Rapi,” demikian Dedy. (01/Adv)