Kawalnews.com –
Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu 2020 ini, menurut pengamat politik diprediksi akan mengerucut pada dua atau tiga pasangan calon saja. Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Fisip Unihaz Bengkulu, Dr Rahimandani. Menurut Rahimandani, peta politik pilkada 2020 yang sempat diwarnai munculnya beberapa figur nama, namun hal itu sebagai bentuk framing untuk meraih dukungan partai politik dan publik. Pada ujungnya, kemungkinan besar hanya berakhir pada dua atau tiga pasangan calon.
Selain melihat faktor figur, juga peta kekuatan partai politik di Bengkulu. Sebab, peluang balon perseorangan sudah tertutup.
Rahimandani menuturkan, kans kuat dua pasangan calon akan muncul dari opsi pasangan Supratman-Rosjonsyah dan Rohidin-Ferry Ramli. “Pak Supratman jika berpasangan dengan Rosjonsyah maka punya kans kuat, begitu juga dengan Rohidin jika berpasangan dengan Ferry Ramli,” kata Rahimandani. Kedua pasangan ini merupakan representasi dua daerah dan suku besar di Bengkulu.
Selain opsi dua pasangan ini, bisa juga muncul opsi Helmi Hasan-Izda Putra atau Helmi Hasan-Herliardo juga Rohidin-Herliardo. “Artinya akan ada tiga figur calon gubernur, yakni Supratman, Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan. Untuk wakil ada Rosjonsyah, Ferry Ramli, Imron Rosyadi, Izda Putra, Herliardo dan dr Lia.
Prediksi calon gubernur dan wakil gubernur:
1. Supratman-Rosjonsyah
2. Rohidin – Ferry Ramli
3. Supratman – Helmi Hasan
4. Rohidin – Imron Rosyadi
5. Helmi Hasan – Herliardo
6. Rohidin – Izda Putra
7. Helmi Hasan – dr Lia
8. Rohidin – Herliardo
9. Helmi Hasan – Izda Putra
“Melihat peta suara secara elektoral, figuritas dan elektalibitas masing-masing figur, juga pergerakan lobi partai politik, itu yang menjadi dasar munculnya prediksi opsi-opsi tersebut ,” terang Rahimandani di Bengkulu, Jumat (6/3/2020).
Dijelaskan doktor yang juga mantan Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah ini, mengerucutnya beberapa pasangan ini akan terjadi bisa saja di akhir Bulan Maret atau di Bulan April nanti.
“Kombinasi Selatan dan Rejang masih berpotensi, sedangkan Jawa sejauh ini belum memunculkan figur politik di pilkada provinsi. Namun figur Jawa menguat dan tetap eksis di beberapa daerah, sebut saja Bengkulu Utara, Mukomuko juga Seluma.
Sedangkan untuk mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin, menurut Rahimandani tidak akan maju di pilkada. Hal itu melihat posisi Agusrin yang dinilainya lebih memilih menjadi tokoh politik dari pada maju di pilkada.
“Sejauh ini Pak Agusrin belum menyatakan akan maju, memang ada suara dari basis Pak Agusrin yang menghendaki beliau maju. Namun hal itu belum gayung bersambut oleh Pak Agusrin,” imbuh Rahimandani.
“Analisa ini bersifat prediktif, namanya politik perubahan bisa terjadi kapan saja, bahkan didetik-detik terakhir,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Batara Yudha, putra Bupati Lebong Rosjonsyah, jika Kapolda Bengkulu Irjen Pol Supratman berpasangan dengan Rosjonsyah, maka peluang menang akan semakin menyata. Yuda menilai pasangan Supratman-Rosjonsyah memiliki kekhasan masing-masing yang menjadi daya pikat masyarakat untuk memilihnya. Namun Yuda juga tidak sesumbar dan menganggap remeh Rohidin Mersyah. Sebab menurut Yuda, Rohidin Mersyah juga memiliki basis massa yang kuat. Begitu juga dengan Helmi Hasan. Figur Helmi Hasan dengan daya tarik tersendiri berpeluang yang sama untuk menang. (01)