Kawalnews.com –
Tengah heboh di beberapa grup whatsapp dan di beberapa instansi, terkait adanya salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinyatakan suspect Covid-19.
Menurut kabar yang beredar di grup tersebut, ada seorang ASN yang baru pulang dari perjalanan dinas ke luar kota, yakni Jakarta, yang bekerja di Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Kepahiang.
“Assalamualaikum sanakku dimanapun berada, istri kawan yang kerjo di kantor ni di RS Kepahiang, dio kasi berita barusan ado pasien yang suspect corona dan mau dirujuk ke RS M Yunus, dio barusan balik dari Jakarta, DL (Dinas Luar), beliau kerjo di Bappeda Kepahiang, jadi harus hati-hati, rajin cuci tangan, hindari jabat tangan terlebih dahulu, pakek masker, semiga kito di hindari dari pneyakit aamiin makasih wassalamualaikum,” isi pesan berantai yang tersebar tersebut.
“Beritanya valid dari group sebelah, saya juga kawatir kan saya promotor kesehatan,” lanjut informasi tersebut.
Informasi lainnya juga media ini berhasil dapatkan, juga berasal dari informasi yang beredar di media sosial seperti grup whatsapp.
“Lah ada suspek corona di RS M Yunus 3 orang, salah satu pejabat Pemprov katanya. Maaf sekedar berbagi info, jangan lupa hati-hati kalo kunjungan ke RS M Yunus. Tadi di omong sama dokter-dokter pas pertemuan obat. Selain itu ada 1 dokter di karantina. Abis perjalanan dari Bandung. Insyaallah info valid, ini dari dokter Puskesmas kami yang ikut pertemuan hari ini,” tulis pesan berantai yang telah di forward ke grup whatsapp.
Saat dikonfirmasi ke pihak RSUD M Yunus Bengkulu, Wakil Direktur RSUD M Yunus dr Ismir Fahri menyampaikan bahwa hingga saat ini RSUD M Yunus Bengkulu belum menerima pasien Suspect Covid-19.
Namun, untuk informasi pasien suspect Covid-19 rujukan Kepahiang masih dikonfirmasi lagi secara klinisnya.
“Sampai saat ini RSMY belum merawat pasien suspect corona, Untuk rujukan kepahiyang sedang di konfirmasi klinis ya. Tapi sampai jam 18.00 belum ada pasien suspect Covid-19 di rawat di RSMY,” Jelas dr Ismir Fahri.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa, mengenai informasi yang beredar di sosial media soal ada pasien yang Suspect Covid-19, masyarakat hendaknya tidak langsung menerima informasi tersebut tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang terkait penanganan Covid-19 ini.