Kawalnews.com~ Langkah sejumlah fraksi di DPRD Kota Bengkulu yang mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 mendapat kritikan banyak pihak. Salah satunya datang dari kader Partai Gerindra, yang juga Ketua Pengurus Cabang Tunas Indonesia Raya (PC TIDAR) Kota Bengkulu Tommy Yusriyadinata.
Menurutnya, terlepas dengan dinamika politik yang ada dan berkembang hingga saat ini, proses pembentukan pansus dinilai memakan atau bahkan buang-buang waktu dan energi. Padahal esensi dari pansus adalah fungsi pengawasan yang melekat pada setiap anggota dewan.
“Publik bisa melihat sejak wacana ini muncul sampai saat ini, dinamika yang terjadi alot, dan sangat memakan waktu jika memaksakan dibentuknya pansus. Padahal esensi dari pansus adalah berkaitan dengan fungsi DPRD sebagai lembaga pengawasan. Kenapa tidak maksimalkan saja alat kelengkapan dewan yang ada, maksimalkan fungsi pengawasan lewat komisi-komisi yang ada. Hal ini jauh lebih efektif dan efisien, tidak buang-buang waktu, dan dewan yang terhormat bisa segera melaksanakan fungsi pengawasannya,” kata Tommy.
Lanjutnya, Pansus Covid-19 ini juga belum terlalu dibutuhkan, sebab berdasarkan pengamatannya beberapa anggota dewan justru sudah melakukan fungsi pengawasannya terhadap program penanganan Covid-19. Ia mengkhawatirkan, ketika pansus dibentuk justru terjadi tumpang tindih kerja-kerja pengawasan dengan komisi yang ada.
Selain itu, Tommy juga belum melihat urgensi dari pembentukan pansus ini.
“Pembentukan pansus harus berdasarkan urgensi dan hal krusial apa yang mendasari kenapa pansus harus dibentuk. Apakah sudah berdampak terhadap masyarakat luas? Harusnya dikaji dulu, jangan sampai pembentukan Pansus dinilai lebay, gagah-gagahan, parahnya lagi justru tidak menyelesaikan masalah, yang toh sebenarnya juga tidak ada masalah dalam proses penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Bengkulu,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengapresiasi langkah dan kebijakan yang diambil Wali Kota Helmi Hasan dan Wakil Wali Kota Dedy Wahyudi dalam upaya penanganan dampak dan pencegahan virus Corona. Salah satunya penyaluran beras dan mie ‘RasMie’ yang sukses membangun kebersamaan banyak pihak dan elemen hingga bantuan pangan tersebut sampai di rumah-rumah warga.
“Di mana banyak elemen dan stakeholder yang ikut terlibat, bahkan pak waka II (Alamsyah) kita pun ikut terlibat. Tak hanya itu, penyaluran rasmie juga berlangsung damai dan diterima dengan bahagia oleh warga, Alhamdulillah tidak ada kericuhan yang terjadi,” demikian Tommy. (01)