Kawalnews.com – Pada perkembangan terkini pesantren tidak hanya sebagai tempat menempa ilmu agama, tetapi juga berpotensi sebagai tempat pengembangan ekonomi, khususnya ekonomi berbasis syariah. Untuk itu Pemerintah Provinsi Bengkulu mendukung program-program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren besutan Bank Indonesia.
Asisten III Sekreatriat Daerah Provinsi Bengkulu Bidang Administrasi Umum Gotri Suyanto mengungkapkan, keberadaan pesantren juga mendukung perkembangan ekonomi, khususnya dari Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).
“Tiap pesantren ada unit usahanya, seperti halnya koperasi. Beberapa pesantren juga aktif mengolah pertanian yang hasilnya kemudian disalurkan dan menjadi pendapatan untuk pesantren itu sendiri. Sungguh banyak potensinya, oleh karena itu pemerintah berkomitmen kuat untuk memajukan ekonomi syariah ini,” terang Gotri usai mengikuti Web Seminar (Webinar) Festival Ekonomi Syariah Virtual Regional Sumatera Tahun 2020, bertempat di Ruang Pola Provinsi Bengkulu, Rabu (16/9).
Beliau menambahkan, ekonomi syariah sebagai salah satu penggerak ekonomi regional untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Pengembangan ekonomi syariah di pesantren ini bukan hanya wacana, karena seperti kita tahu dari webinar tadi, beberapa pesantren di provinsi tetangga telah menerapkan itu dan tentunya Bengkulu akan segera menyusul,” tambah Gotri.
Disisi lain, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Joni Marsius menyebutkan pesantren mampu menghasilkan ekonomi unggul karena penerapannya sangat universal.
“Prinsip ekonomi syariah tidak hanya untuk umat muslim, tetapi berlaku universal. Sebut saja negara-negara non- muslim yang semakin maju dengan penerapan konsep ini. Seperti halnya Jepang dengan wisata halalnya yang terbukti mampu menarik wisatawan dalam jumlah yang besar, begitu juga dengan Australia yang memproduksi daging halal yang kemudian di eksport ke negara-negara muslim. Bengkulu juga bisa seperti itu, penerapan konsep syariahnya kita mulai dari pesantren,” papar Joni.
Bank Indonesia menyiapkan tiga program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren untuk mendukung pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia. Pertama, melalui pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerja sama antar pesantren. Kedua, mendorong terjalinnya kerja sama bisnis antar pesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching. Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama Standar Akuntansi Pesantren Indonesia (Santri) yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren. (AMBO/GJ)