Apel Siaga Bencana dan Kampanye Penggunaan Masker, Berikan Masyarakat 30.000 Masker

by redaksi redaksi
0 comment

Kawalnews.com – Apel siaga bencana dan kampanye penggunaan masker diruang publik dilaksanakan bersama komponen-komponen yang terhubung langsung dengan siap siaga bencana alam ataupun non alam. Kegiatan ini di buka langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, Dody Usodo HGS di Korem 041 Gamas Kota Bengkulu (15/10/2020).
Kegiatan siaga bencana non alam dan melakukan kampanye dalam menggunakan masker ini bertujuan langsung guna himbauan untuk masyarakat agar sadar dalam menjaga dan mematuhi Protokol Kesehatan. Himbauan ini utamanya dilaksanakan utamanya kampanye masker di ruang publik dan juga mendorong daerah untuk menekankan lagi ke masyarakat agar selalu menjalankan 3 M yaitu Mencuci tangan dengan air bersih, Memakai masker dengan baik dan benar, dan Menjaga jarak.

“Dalam mengurangi dan menghindar serta membuat masyarakat patuh akan prokes untuk mencegah Covid-19 ini lebih baik kita memberikan edukasi dan mendidik, yang saya katakan itu mendidik itu dengan tidak menghukum. Kebanyak kita itu kalo razia-razia itu kebanyakan menghukum, seperti yang viral-viral itu masa disuruh tidur di peti mati. Itu kan malah mempermalukan orang. Kalo memberikan edukasi jangan sifatnya itu mempermalukan orang. Makanya saya katakan, jangan yabg bergerak hanya pemerintah sendiri. Tetapinkesadaran dari masyarakatnya danĀ unsur lainnya.” Ujar Dody didepan awak media.
Setelah melakukan penyampaian yang di berikan langsung perintah dari Pemerintah RI, Dody memberikan langsung bantuan masker sebanyak 30.000 Masker dengan dibagikan langsung ke setiap perwakilan komponen kesiap siagaan bencana Kota Bengkulu.

“Masyarakat kita itu masih lebih patuh terhadap tokoh. Kalo cara-cara formal itu biasanya pakai aturankan, pakai perda,pergub. Tapi kalau tokoh yang bicara akan beda, ada tokoh agama, tokoh adat termasuk tokoh pemuda. Jadi jangan hanya dengan cara-cara formal saja, informal juga harus kita lakukan. Apalagi bengkulu adalah masyarakat yang agamis dan religi.” Jelasnya lagi. (AMBO/GJ)

You may also like

Leave a Comment