Kawalnews.com – Niran yang merupakan korban persekusi oleh oknum Pemuda Pancasila, yang terjadi di kota Bengkulu tepatnya di sekitar Kantor KIP provinsi Bengkulu, kemaren Senin, 16/11/2020, memberikan kesaksian tentang apa yang diterimanya kepada awak media.
“aku kemaren itu tidak menyangka sama sekali akan menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari oknum Ormas, yang saat itu aku tidak tahu mereka ormas apa, tetapi mereka ramai sekali. Dan seketika berteriak meminta aku untuk menghentikan laju sepeda motor dan langsung memeriksa aku serta menyita seluruh yang aku bawa,” Buka Niran.
“Waktu itu aku tidak tahu apa-apa semua barang yang aku bawa, aku dapatkan dari tempat menantu aku bekerja. Kan aku pikir wajar-wajar saja, dan sama sekali tidak ada maksud untuk aku membagikan barang itu ditempat tinggal aku di Sidorejo. Tempat nantu aku kerja itu orangnya sangat baik, bukan hanya kali saja beliau membantu dan memberikan aku semacam buah tangan atau oleh-oleh, dan aku ini kan orang dusun, jarang main ke kota, jadi sewaktu pulang ke rumah aku berencana mau mampir ke tempat bos nya nantu aku, tetapi baru sampai tempat yang aku dak tau itu dimana, tapi yang aku ingat itu dekat STM,” Lanjut Niran.
Beliau juga melanjutkan bahwa oknum tersebut memberhentikan pak niran dengan menggunakan pakaian loreng-loreng. Dan di saat itulah korban di anggap melakukan pelanggaran dan menyita semua barang bawaan milik pak Niran tersebut.
“Ini pelanggaran berat pak, nah tambah bingung aku, kemudian mereka memaksa agar aku ikut mereka untuk masuk ke dalam mobil, ya karena aku dak punya tetangga ataupun kenalan disini, aku mencoba lakukan perlawanan, tapi kan kalah banyak, ya akhirnya aku dibawa mereka dengan mobil dan motor ku ada yang bawa. Akhirnya sampailah aku tu di kantor, yang aku dak tau kantor apa, tapi kata orang disitu nanti aku dipanggil untuk dimintai keterangan dalam 2 hari ini. Dan perlu disampaikan, aku merasa tertekan dengan kejadian ini. Shock apalagi setelah ku lihat video penangkapan itu, yang kupikir kan hanya, bagaimana kalau anak-anak ku lihat.” Lanjutnya.
Di tempat yang sama, kuasa hukum Niran, Jecky Haryanto menyampaikan akan mengambil jalur hukum.
“Siapa pun dia, tim kah, keluarga kah, selama ada di pihak kita dan mendapatkan intimidasi seperti yang dialami oleh pak Niran, maka kita dari tim kuasa hukum Rohidin-Rosjonsyah akan siap back up 100%. Dan salah seorang yang menangkap itu adalah oknum ASN, yang saat ini infonya guru di SMA 6 Benteng yang tidak pernah masuk kerja.” Tegas Jecky.
Tindakan persekusi menurut nya sangat tidak pantas, apalagi jika sudah berafiliasi dengan salah satu Paslon.
“Kami tidak akan tinggal diam, dan hari ini, apa yang dilakukan oleh oknum Pemuda Pancasila akan kami selesaikan lewat jalur hukum.” Tegas Jecky. (Ambo/Gj)