Kawalnews.com – Perjalanan hidup seseorang kadang tidak bisa ditebak. Tidak pernah bermimpi malah jadi. Yang ambisi malah tereliminasi. Seperti yang dilakoni Choirul Huda, SH, alumni SMAN 1 Bojonegoro tahun 1990 ini. Mengaku tidak pernah bermimpi jadi Bupati, malah jadi. Ya benar, Cah Kauman itu sekarang menjadi Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Bagaimana ceritanya ia bisa dapat “pulung” menjadi Bupati? Ternyata jalannya berliku. Banyak hal yang tidak terduga. Selepas SMA jurusan Sosial (A3) tahun 1990 ia masuk Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Tahun 1995 ia lulus dengan menyandang gelar sarjana hukum.
Sesuai ijazahnya, seharusnya ia cocok jadi penegak hukum, misal Jaksa atau Hakim. Namun nasib membawa kearah lain. Tidak “sengaja” ia tahun 1996 diterima Sekolah Perwira TNI AD di Magelang. Praktis akhirnya ia menjadi anggota TNI AD. Berarti masuk sebuah profesi yang jauh dari dunia hukum.
Dengan menjadi tentara, ia pun harus “akrab” dengan kehidupan “keras” bahkan dunia perang. Dunia keras penuh disiplin ia lakoni saat menjadi Komandan Peleton Kipan A Batalion 144 Jaya Yuda Curup Bengkulu.
Sementara kehidupan perang ia jalani tahun 1998 ketika menjadi komandan Tim, ia harus berangkat ke operasi militer di Timor Timur. Sungguh perlu nyali besar hidup di Timor Timur di saat provinsi ini mau merdeka. Maklum di seluruh wilayah terjadi kerusuhan.
Usai sukses dari tugas di Timor Timur, pria kelahiran Bojonegoro pada 1 Mei 1970 ini langsung dapat promosi. Kali ini diangkat sebagai Komandan Rayon Militer (Danramil) Mukomuko, Bengkulu. Saat itu Mukomuko masih belum menjadi kabupaten. Masih berstatus sebuah Kecamatan. Di pertengahan tahun 2001 tiba-tiba hidupnya berbelok lagi. Kali ini melakoni hidup sebagai wakil rakyat. Jadi ia harus “copot” seragam tentara dulu. Karena ia ditunjuk menjadi anggota DPRD Mukomuko dari Fraksi TNI/Polri. Istilah kerennya bapak dari Bimo Saefullah Fatah (15), Alfian Kalifatullah Hanif (13) dan Adinda Jafin Nurul Haq (7) ini menjadi seorang legislator.
Situasi politik di Indonesia pasca reformasi ternyata cepat berubah. Antara lain sejak tahun 2004 tidak ada lagi TNI/Polri duduk di DPR/DPRD. Kondisi ini membuat suami Anitri Ratnawati pun akhirnya balik kandang. “Terpaksa” memakai seragam tentara lagi. Kali ini 2004 diangkat menjadi Perwira Seksi (Pasi) Teritorial Kodim 0423 Bengkulu Utara.
Saat menjadi Pasi Teritorial inilah alumni SDN Kauman 1 Bojonegoro 1984 ini terus berinteraksi dengan seluruh masyarakat Mukomuko. Mulai anak muda, kelompok masyarakat lainnya dapat ia rangkul. Gaya hidupnya memang seperti kebanyakan orang Bojonegoro yang terkenal luwes dan semanak. Dapat diterima semua kalangan.
Sikapnya yang rendah hati dan tidak sombong itu membuat alumni SMPN 1 Bojonegoro tahun 1987 itu selama di Mukomuko banyak teman dan kolega. Pendek kata massanya banyak. Tidak salah bila akhirnya ia digandeng menjadi Cawabup oleh seorang calon Bupati dalam pilkada. Pada Pilkada tahun 2010 itu ia dan pasangannya menang telak. Maka di lantiklah Bapak tiga anak itu menjadi Wakil Bupati Mukomuko hingga tahun 2015. Berarti ia harus copot baju tentara lagi. Tapi kali ini permanen, karena ia akhirnya mengajukan pensiun dini dari dinas TNI AD dengan pangkat terakhir Kapten.
Lalu pada Pilkada serentak 2015 lalu ia memberanikan diri maju sebagai Calon Bupati dengan menggandeng seorang tokoh setempat menjadi cawabupnya. Hasilnya, ia dan pasangannya menang dan pada Maret 2016 dilantik sah sebagai Bupati Mukomuko sampai tahun 2021 mendatang. Pernah mimpikah ia jadi Bupati? Jawabnya, ternyata tidak pernah. Malah, katanya membayangkan pun tidak. Ia menjalani hidup ini hanya mengalir saja. Kiatnya, hidup harus jujur dan selalu “mbateh”. Artinya senang mencari teman baru sebanyak-banyaknya dan selalu mengutamakan silaturahmi. Baginya hidup itu nyaman bila selalu rendah hati. Prinsip hidupnya dengan selalu merendahkan diri itu adalah ksatria sejati. Tapi jangan lupa kerja keras dan selalu semangat. Apa yang kita peroleh semua itu adalah buah dari kerja keras.
“Saya selalu semangat ingin maju karena ingin sukses dan jadi kebanggaan orang tua,”tuturnya waktu itu.
Baginya selama belajar SMAN 1 Bojonegoro telah membantu membentuk karakter dirinya. Dia yakin SMAN 1 ke depan akan semakin maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Bojonegoro. “Dulu saya saat kuliah di Malang selalu membanggakan SMAN 1 Bojonegoro, karena saya merasa lulusannya berkualitas, tidak kalah dengan sekolah favorit lainnya,” tambahnya.
Perlu diketahui, saat ini tepatnya di penghujung akhir tahun 2020, Choirul Huda sedang berjuang kembali untuk menjadi orang nomor 1 di kabupaten Mukomuko, melihat antusiasnya masyarakat memberikan support karena menginginkan sosok Choirul Huda melanjutkan kepemimpinannya, yang mana saat ini masih menjabat sebagai Bupati Mukomuko, yang akan berjuang bergandengan dengan sosok pengusaha yang memiliki rekam jejak baik berkediaman di medan jaya ipuh, Rahmadi AB yang siap untuk memajukan Mukomuko.
Untuk mewujudkan kabupaten Mukomuko yang lebih baik maju lagi seperti yang diharapkan masyarakat. Pihaknya optimis seiring banyaknya masyarakat yang memberikan dukungan kepada pasangan Choirul Huda-Rahmadi AB tersebut. Sebab mereka terlihat pemimpin yang sangat berpengalaman dalam mewujudkan kemajuan, pembangunan baik infrastruktur maupun meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Besarnya antusias rakyat pinggiran, kaum milenial dan lain lain pihak ini membuktikan bahwa besarnya keinginan masyarakat untuk ikut terlibat dalam pembangunan dengan memberikan dukungan kepada Choirul Huda-Rahmadi AB. Pembangunan Kabupaten Mukomuko butuh terobosan dan sentuhan pemimpin yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan.
Choirul Huda memberikan sedikit untaian kata beberapa waktu lalu, Ia menyampaikan ucapan ribuan terimakasih kepada semua masyarakat, tokoh, milenial dan para simpatisan yang tak bisa disebutkan. “Yang pasti kami tidak menjual visi ataupun janji. Kami hanya ingin para masyarakat kabupaten Mukomuko terus membangun relasi dan semangat kolaborasi untuk mengawal pembangunan di kabupaten mukomuko ini dan di berbagai lini,” sampai Huda.
Berikut Sekilas Biografi:
Data Diri:
Bojonegoro, 1 Mei 1970
Istri: Ani Tri Ratnawati
Anak: Bimo Saefulloh Faatah, Alfan Kulifatullah H, dan Adinda Jafin Nurul Haq
Pendidikan:
– SDN Kauman 1 Bojonegoro (1978–1984)
– SLTPN 1 Bojonegoro (1984–1987)
– SLTA Negeri 1 Bojonegoro (1987–1990)
– Fakultas Ilmu Hukum Universitas Brawijaya (1990-1994)
Riwayat karir:
– 1997–1999: Komandan Pleton 144 Jaya Yudha
– 1999–2001: Danramil Mukomuko
– 2001–2004: Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Utara Fraksi TNI/POLRI
– 2004–2006: Pasiter Kodim 0423 BU
– 2006–2010: Danramil Mukomuko
– 2010–2015: Wakil Bupati Mukomuko
– 2016–: Bupati Mukomuko – 2020
(Ambo/Ndut)