Kawalnews.com – Konflik yang terjadi antara sejumlah masyarakat dengan Pelindo II Cabang Bengkulu, terkait dengan tanah yang ada di ruas Jalan Insinyur Rustandi, Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Menjadi perhatian Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs Teguh Sarwono Msi.
Menurut Kapolda, konflik tersebut seharusnya cepat diselesaikan secara musyawarah agar tidak berlarut-larut kedepannya. Terlebih lagi konflik tersebut berhadapan dengan masyarakat banyak, jika demikian akan rentan terjadi masalah yang bisa berujung dengan aksi kriminalitas.
“Lebih baik diselesaikan secara musyawarah, pemerintah daerah, pihak legeslatif ikut serta terlibat mencari solusi jalan keluar terbaik seperti apa,” tegas Kapolda.
Disisi lain, pada kasus tersebut tugas Polri hanya melakukan pengamanan, menegakkan hukum, menindak yang terbukti melakukan tindak pidana dan melanggar hukum. Diluar dari itu tidak ada kapasitas dan kepentingan lain.
“Tugas Polri itu mengamankan dan menindak siapa saja yang melanggar hukum,” imbuh Kapolda.
Disisi lain, dampak dari konflik yang terjadi beberapa waktu lalu terdapat dua laporan. Yang pertama laporan penganiayaan ditangani Dit Reskrimum Polda Bengkulu dan kasus kepemilikan senjatan tajam ditangani Polres Bengkulu.
Untuk laporan di Dit Reskrimum Polda Bengkulu dilaporkan Hendra warga Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Terkait Hendra yang juga dilaporkan ke Polres Bengkulu atas dugaan kepemilikan senjata tajam, Dir Reskrimum mengatakan kasus tersebut tetap akan ditindak lanjuti Polres Bengkulu.
Hendra melaporkan oknum ormas berinisial JP dan rekan-rekannya, JP dan rekan-rekannya diduga melakukan penganiayaan terhadap Hendra mengakibatkan tangan kanan Hendra patah, mata bengkak dan bagian dada memar sehingga saat batuk berdarah.
Hendra membuat laporan karena merasa dirugikan, meminta pertanggung jawaban hukum. Karena akibat penganiayaan tersebut dirinya tidak bisa bekerja, sementara keluarganya perlu dikasih makan.
Kejadian penganiayaan tersebut bermula saat Hendra dan masyarakat sekitar mempertanyakan pemagaran tersebut. Kemudian terjadi adu mulut hingga keributan, saling dorong hingga berujung pemukulan dan dugaan pengeroyokan terhadap Hendra. (Ambo/GJ)