Kawalnews.com – Setelah pandemi Covid-19 reda, dan kehidupan mulai berangsur kembali normal. Tim Cabang Olahraga (Cabor) Futsal Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Provinsi Bengkulu mulai lakukan pemanasan dengan menggelar latihan rutin sejak akhir Bulan Mei lalu. “Hari ini, kita sparing partner futsal dengan tim PWI Kabupaten Benteng. Dimana Ketua PWI Benteng Bung Leo membawa beberapa orang anggotanya dan kita. Sebelumnya sejak dua minggu terakhir, kami memang setelah mendengar informasi bahwa Pada Bulan November tahun ini Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) akan digelar. Maka, kami tim Futsal SIWO PWI Bengkulu berinisiatif untuk pemanasan. Dimana, kita bersama kawan-kawan wartawan kembali merenggangkan otot yang selama ini memang lumayan jarang berolahraga. Ini minggu ketiga kami kembali latihan dan tadi masih ada beberapa rekan wartawan seperti Bung Damar yang otot paha nya kencang, mungkin kurang pemanasan dan memang sudah jarang berolahraga selama ini. Kedepan, sesuai arahan dari Ketua PWI dan Ketua SIWO Provinsi Bengkulu. Kami akan terus berlatih dan penuh semangat. Kemudian juga sudah ada beberapa mitra kawan-kawan wartawan yang dari berbagai lembaga maupun dinas instansi terkait yang siap menjadi lawan sparing partner tim futsal SIWO PWI Bengkulu. Setelah dengan PWI Benteng, tadi juga ada tim Futsal dari BRSPDM Dharma Guna dari Kemensos yang datang dan kitapun latihan futsal bersama. Untuk, itu bagi kawan-kawan wartawan Bengkulu yang ingin ikut berolahraga futsal, silahkan hadir dan gabung latihan bersama kita. Selain mempersiapkan diri untuk Porwanas. Anggaplah dengan bermain futsal bersama kita sekaligus menjalin silaturahmi sesama awak media,” ungkap pengurus SIWO PWI Bengkulu yang juga koordinator Cabor Futsal iwan, Sabtu (4/6).
setelah dua tahun berturut-turut ditunda akibat pandemi COVID-19, Pekan Olahraga Wartawan Nasional atau PORWANAS dipastikan digelar tahun ini, yakni di bulan November, di Malang, Jawa Timur.
Ketua PWI Provinsi Bengkulu Marsal Abadi kepada RRI mengatakan kepastian digelarnya Porwanas sudah disampaikan tuan rumah yakni PWI Jawa Timur dan PWI Malang. Saat ini, kata Marsal, panitia tengah mempersiapkan hal-hal teknis.
“PWI Jawa Timur sudah mengkonfirmasi. Bersama Pemprov Jawa Timur kini sedang dilakukan persiapan-persiapan teknis,” kata Marsal.
Dengan kepastian itu, Marsal mengatakan Bengkulu juga sudah memutuskan untuk mengirimkan delegasinya, yakni para wartawan yang akan mengikuti pertandingan sesuai dengan cabang olahraga yang ditentukan.
Meski belum ada keputusan jumlah cabor yang akan diikuti, Marsal menyebut bakal ada sekitar 50 orang yang akan menjadi rombongan kontingen PWI Bengkulu nantinya. Baik atlet maupun official.
“Untuk persiapan secara teknis dibawah tanggung jawab SIWO. Yang jelas kita Bengkulu siap mengikuti Porwanas. Apalagi masih ada waktu untuk mematangkan tim,” katanya.
Meski menyatakan siap, Marsal mengakui PWI Bengkulu masih kekurangan anggaran untuk biaya keberangkatan, akomodasi, dan lain-lain keperluan mengikuti Porwanas nanti.
Ia menyebut jumlah yang diusulkan ke Pemda Provinsi Bengkulu mencapai Rp 800 juta. Sementara yang disetujuinya Rp 200 juta lebih. Ia berharap kekurangan dana bisa diakomodir atau ditambah dalam APBD Perubahan 2022.
Adapun dari Ketua SIWO PWI Bengkulu Pihan Pino menjelaskan atlet Porwanas Bengkulu yang akan dikirim nanti adalah mereka yang memang terseleksi. Baik dari even yang telah maupun yang bakal diselenggarakan nantinya.
Yang pasti, kata Pihan, delegasi Bengkulu memang berprofesi sebagai wartawan. “Tapi apakah wartawan yang sudah UKW atau punya kartu pers, ini akan kita konfirmasi ke SIWO Pusat. Nanti kita lihat petunjuk atau syarat yang ditetapkan,” imbuh Pihan.
Pihan menyebut ada 10 cabang olahraga yang akan dipertandingan di Porwanas. Di antaranya catur, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, atletik (lari), bridge, dan e-sport.
“Bengkulu belum menetapkan berapa tangkai cabor yang akan diikuti. Namun gambarannya sudah ada. Karena itu kita akan pantau terus untuk melihat potensi atlet wartawan yang kita punya. Baik yang ada di Kota maupun di Kabupaten,” kata Pihan.
Menurut Pihan, jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk membiayai semua kebutuhan maka pihaknya bisa saja mengirim atlet untuk cabor tertentu saja, yakni yang dipandang potensial menyumbang medali. (**)