Kawalnews.com – Setelah beberapa bulan yang lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma merilis perkembangan kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) mengalami penurunan, namun pada bulan Juli dan Agustus, kasus DBD kembali meningkat, terkhusus di wilayah Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma.
Berdasarkan data dan perkembangan yang dirilis Puskesmas Talang Tinggi, bahwa meningkatnya kasus tersebut tersebar dibeberapa desa di wilayah Kecamatan Seluma Barat.
Kepala Puskesmas Talang Tinggi, Weri Astomo S.Kep melalui dr Rena Mega Sari mengatakan, untuk kasus DBD di Seluma Barat terhitung dari bulan Juli dan Agustus keseluruhannya ada 9 orang yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue yang di sebabkan nyamuk aedes agyepti.
“Untuk laporan yang masuk, dari bulan juli dan Agustus ada 9 orang dari berbagai desa antara lain, Talang Tinggi satu orang, Air Latak satu orang, Pagar Agung dua orang, Lubuk Lagan 2 orang, Talang Perapat satu orang, Tanjung Agung satu orang dan Lunjuk satu orang,” ujar Rena saat di wawancara, Jum’at (5/8/2022).
Disisi lain, terkait adanya informasi warga Desa Lunjuk yang meninggal akibat DBD dibantah oleh pihak Puskesmas Talang Tinggi, bahwa meninggalnya warga lunjuk bukan akibat DBD, melainkan penyakit lama yaitu leukimia.
“Saya dapat berita dari tetangga bukan DBD, melainkan warga tersebut mengidap penyakit leukimia, itupun belum pasti karena simpang siur di masyarakat, “kata Dokter Rena.
Lanjutnya, untuk upaya dari pihak pukesmas dalam melakukan pencegahan ialah dengan melakukan Fogging, memfasilitasi pelayanan utama dan koordinasi dengan Dinkes, setelah itu menunggu timbal balik laporan dari dinkes kapan akan dilakukan fogging, dan kejadian DBD ini telah dilaporkan pihak puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma.
“Upaya kami hanya melayani pasien yang datang dengan keluhannya, apabila ia positif dengan melakukan tes NS1 kemudian akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat, kalau untuk fogging itu, kita menunggu timbal balik dari dinas kesehatan kabupaten,” kata Rena.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Syawaluddin melalui Kasi pencegahan dan pengendalian penyakit (P2L) Sefti Erdita Putri membenarkan ada di beberapa desa yang kasus DBD nya meningkat, terkhusus di Kecamatan Seluma Barat.
“Iya ada 9 orang yang terkena demam berdarah, 7 orang itu di bulan juli dan Agustus ada 2 orang, sedangkan yang masih di rawat ada satu orang dan lainnya sudah terpantau pulih kembali,” terang Sefti.
Sebagai upaya dalam menanggulangi penyakit DBD kata Sefti, pihaknya telah mengirimi surat kepada seluruh Pukesmas di Kabupaten Seluma, supaya berkoordinasi dengan pihak Kecamatan ataupun Desa untuk melakukan kebersihan minimal satu kali dalam seminggu.
Dinas Kesehatan Seluma juga menghimbau kepada seluruh warga agar selalu menjaga kebersihan, baik didalam rumah maupun luar rumah.
“Mengatasi penyakit demam berdarah ini bukan upaya dari kami dinas kesehatan saja, tetapi dari kita bersama, saya harap pihak puskesmas agar segera bekerjasama dengan Desa dan camat untuk melakukan kebersihan, minimal lah satu kali dalam seminggu,” kata Sefti.
Lanjut Sefti, Dinas Kesehatan Seluma juga telah mengajukan ke Dinkes Provinsi untuk mendapatkan 500 bungkus bubuk Abate, yang nantinya akan di serahkan kepada seluruh Pukesmas di Kabupaten Seluma dan melalui pihak pukesmas dibagikan kepada masyarakat.
“Bubuk abate ini adalah bubuk yang berguna membunuh jentik-jentik nyamuk penyebab DBD, semoga saja dalam bulan ini kita bisa mendapatkan bubuk Abate dan segera akan kami bagikan ke seluruh puskesmas,” pungkasnya. (Adv)