Kawalnews.com – Kepemimpinan Helmi Hasan kembali dikritik. Ketua DPW PAN Bengkulu itu dinilai belum berhasil mewujudkan janji-janji kampanyenya selama menjadi orang nomor wahid di Kota Bengkulu.
Kritikan tersebut dilontarkan Sekretaris DPD KNPI Provinsi Bengkulu, Wibowo Susilo saat menjadi narasumber di program Ngopi (Ngobrolin Politik) yang disiarkan di channel youtube Forum Bengkulu.
Wibowo menyampaikan saat ini masih banyak warga Kota Bengkulu yang masih ingin Helmi belum menikmati jalan mulus seperti yang menjadi visi – misi Walikota Helmi.
“Jalan ini infrastruktur dasar, dan ini sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Namun, Bowo yang juga Sekretaris FKPT Bengkulu itu tak menampik ada banyak program sosial Helmi yang patut diacungi jempol. Misal ambulans gratis, pembangunan rumah sakit, dan lainnya.
“Tapi ini kan bukan skala prioritas. Ambulans, partai-partai politik banyak yang punya. Rumah sakit, dari dulu juga sudah ada banyak. Artinya kota kan cuma nambahi saja,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Bowo jug menilai Helmi adalah walikota terlincah di dunia. Helmi, menurutnya, adalah walikota yang rajin melawat, rajin silaturahmi ke berbagai kepala daerah untuk melakukan MoU.
“MoU Pemkot Bengkulu ini adalah MoU paling banyak. Mungkin kalau ada datanya, ini bisa masuk rekor MURI,” kata dia.
Apakah MoU itu bermanfaat? Bowo nilai hal tersebut perlu riset.
“Korelasi (pada kemajuan kota) apa?Manfaat apa? Apakah sesuai dengan visi misi saat mencalon walikota? Ini perlu riset,” jelasnya.
Yang jelas, Bowo minta agar Helmi menutup kepemimpinan dengan sebaik-sebaiknya. Dengan demikian tidak ada celah bagi lawan politik untuk ‘menyerang’ Helmi saat ingin maju dalam kontestasi politik selanjutnya.
“Ayo lah tutup kepemimpinan ini dengan sebaik-baiknya. Review apa janji-janji terdahulu,” ujarnya.
Diketahui, dalam pesta demokrasi 2024, Helmi Hasan kerap digadang menjadi DPR RI, Gubernur, hingga Cawapres. Terkait ini, Bowo menilai hasrat politik adalah hak tiap individu.
Lebih lanjut, ia nilai isu-isu itu sengaja dilempar ke publik untuk menjaga eksistensi politik Helmi Hasan sebagai politisi.
“Dan memang keinginan itu kan gratis. Ingin jadi apa saja boleh, kecuali jadi teroris, ini beda cerita,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua SMSI Provinsi Bengkulu itu menyarankan agar Helmi fokus pada agama. Sebab, ia nilai Helmi yang saat ini sudah terlalu akhirat sentris.
“Saya lebih sepakat beliau (Helmi) ini jadi ulama, buka pesantren, menampung janda-janda terlantar, anak yatim, fakir miskin. Daripada ke politik tapi sibuk urus yang lain kan,” kata dia. (*)