Jakarta – Terbongkarnya misteri tewasnya kasus Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J., tidak lepas dari atensi khusus pemerintah pusat. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu, (11/8).
Edwin menyampaikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan Menko Polhukam Mahfud MD terkait dengan dinamika penanganan kasus tewasnya Brigadir J.
“Tanpa atensi dari Presiden atau Menkopolhukam ya kita nggak tahu lah seperti apa,” kata Edwin di Ciracas, Jakarta Timur.
Edwin menilai, sikap pemerintah yang diamplifikasi oleh Mahfud MD tersebut dinilai sukses membuat penanganan kasus kembali ke jalur sebenarnya. Apalagi sejak awal kasus ini muncul hingga beberapa waktu terakhir sempat mengalami perbedaan, baik dari pengakuan oknum petinggi polri hingga cerita yang diproduksi.
“Menurut saya itu mesin penggerak yang paling efektif untuk mengembalikan kasus ini pada relnya,” ujarnya.
Edwin mengatakan kasus tewasnya Brigadir J juga telah menyinggung perasaan publik. Ia berharap aparat penegak hukum bisa menjalankan tugas dengan sebaik mungkin, yakni kasus dituntaskan secara transparan, akuntabel, jujur, adil dan berintegritas.
“Jadi ketika rasa keadilan masyarakat tergugah, jangan disepelekan,” pungkasnya.
Komitmen pemerintah dalam mengawal kasus tewasnya Brigafir J. hingga tuntas ditegaskan Menko Polhukam Mahfud MD. Ia menjelaskan pemerintah akan mengawal kasus ini hingga ke kejaksaan dan pengadilan.
“Kejaksaan harus benar-benar profesional menangani kasus ini, dengan konstruksi hukum yang kuat, agar mudah bagi pengadilan dan masyarakat memahami kasus ini sebagai upaya penegakan hukum dan keadilan,” papar Mahfud.
Sebelumnya, Keluarga Brigadir J. mengucapakan apresiasi dan terima kasih kepada Menko Polhukam Mahfud MD. Keluarga Brigadir J. menilai, bukan tidak mungkin kasus tewas Brigadir J. hilang begitu saja, jika Mahfud MD tidak bersuara keras.
“Kepada Mahfud MD yang pertama kali merespon persoalan ini kami sangat berterimakasih sekali. Sampai pak Mahfud mengatakan kalau mencari tikus, dalam suatu lumbung, jangan lumbungnya dibakar,” ungkap Ayah Brigadir J. (*)