Opini oleh Tiar Fauzi
Bengkulu, Kawalnews.com – Politik identitas merupakan konsep yang sudah familiar dalam kajian dan aktifitas politik. Politik identitas adalah nama lain dari biopolitik dan politik perbedaan. Biopolitik mendasarkan diri pada perbedaan-perbedaan yang timbul dari perbedaan tubuh.
Di Indonesia politik identitas lebih mengarah pada terhadap masalah etnisitas, ideologi politik, agama, dan kepentingan-kepentingan yang bersifat lokal atau suatu kelompok tertentu. Politik identitas pada suatu waktu dapat menjadi sebuah peluang yang dapat dijadikan sebagai suatu strategi yang potensial dalam meraih orientasi politik.
Dalam kontestasi politik penggunaan identitas sebagai strategi pendekatan bukanlah suatu perbuatan yang diharamkan selama dalam penggunaannya sesuai dengan porsinya.
Penggunaan politik identitas yang relatif berlebihan akan berdampak pada terjadinya perpecahan dalam masyarakat. Kegagalan dalam pemanfaatan politik identitas sebagai strategi politik adalah terjadinya perpecahan yang menghasilkan polarisasi. Penggunaan identitas sebagai strategi politik harus dapat dimanajemen dengan baik agar manfaat positif berupa strategi kemenangan potensial dalam kontestasi politik bukan sebaliknya yang dapat terjerumus dalam jurang polarisasi di masyarakat.
Di indonesia penerapan penerapan strategi politik identitas banyak berujung pada jurang polarisasi. Pada dasarnya penggunaan politik identitas sebagai strategi politik sangat berpengaruh atas keberhasilan dalam kontestasi politik.
Penerapan politik identitas di Indonesia nampaknya belum dapat diterapkan secara terbuka, hal ini dikarenakan kondisi Indonesia yang beragam mulai dari etnis hingga agama.
Tentu apabila penerapan politik identitas digulirkan secara terbuka dapat berdampak pada polarisasi di masyarakat. Selain persoalan keberagaman yang cendrung masih sensitif dibahas dan dipolitisasi kondisi Indonesia yang masyarakatnya secara umum belum cukup dewasa dalam berpolitik tentu dampak polarisasi lebih kuat menjadi ancaman ketimbang sebagai strategi pemenangan kontestasi politik. Tentunya dalam kontestasi politik orientasi utama bukan hanya sekedar kemenangan melainkan keterjagaan persatuan dengan kondisi apapun.
Berkaca dari perkembangan politik di Indonesia pada periode-periode ini politik identitas tidak berdampak pada kemenangan kontestasi politik saja melainkan terjadinya polarisasi yang sangat kental dimasyarakat.
Tentunya kondisi saat ini bukan suatu hal yang dapat dijadikan percontohan untuk kehidupan politik di Indonesia pada periode-periode mendatang. Kondisi saat ini seharusnya menjadi bahan untuk berkontemplasi demi terwujudnya kehidupan politik di indonesia yang terbebas dari jurang polarisasi. Kedewasaan berpolitik di Indonesia harus terus ditanamkan agar segala bentuk upaya-upaya polarisasi tidak dapat tumbuh subur. Apabila polarisasi semacam ini terus bergulir maka potensi perpecahan akan terwujud sehingga Indonesia sebagai satu kesatuan seiring berjalannya waktu akan mengalami kehancuran.
Melalui momentum kemerdekaan Indonesia yang ke 77 ini semangat untuk merujut kembali pada persatuan harus digaungkan dan diimplementasikan serta momentum ini merupakan babak awal untuk menghancurkan polarisasi di negeri ini menuju kehidupan politik indonesia yang sehat penuh dengan toleransi terhadap perdedaan.