Bengkulu – Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kemumu melalui Budidaya Sorgum & Diversifikasi Olahannya dilakukan oleh Tim Peneliti dan Dosen UNIB pada tanggal 15 Agustus 2022. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini akan berlangsung selama 4 bulan dan telah dimulai pada bulan Juli lalu. Saat berita ini diturunkan, Tim Pengabdi bersama anggota PKK sedang melakukan praktek pembuatan makanan alternatif yang berbahan dasar biji dan tepung sorgum.
Kegiatan PPM ini diketuai oleh Prof. Ir. Nanik Setyowati, MSc., Ph D. dan beranggotakan Dr. Ir. Uswatun Nurjanah, M.P, dan Dr. Hesti Pujiwati, SP. M.Si. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Nimas Mardhotillah, Diki Wahyudi, dan Edi Susilo. Dalam kegiatannya Tim membagikan ilmu pengetahuan tentang budidaya sorgum dan potensinya sebagai bahan pangan alternatif.
Ketua Tim Prof. Nanik Setyowati mengatakan, sorgum merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan di lahan marginal di Indonesia dan termasuk sebagai salah satu tanaman pangan penting dunia yang menduduki peringkat kelima setelah gandum, beras, jagung, dan barley. Sorgum juga merupakan komoditas ekspor sebagai bahan pangan, pakan, bioenergi/bioetanol terbarukan, bahan baku industri, dan mempunyai daya adaptasi yang luas.
Dalam kegiatan PPM ini, metode yang digunakan adalah sosialisasi, presentasi oleh tim yang dilanjutkan dengan praktik memasak secara langsung disertai diskusi dan tanya jawab. Praktek langsung memperlihatkan cara pengolahan sorgum menjadi olahan yang enak dan bergizi. Praktek aneka olahan sorgum yang terdiri dari nasi liwet, bolu kukus dan bakso diikuti oleh Ibu-Ibu PKK Desa Kemumu, Kab. Bengkulu Utara. Selain itu, sorgum juga dapat dibuat berbagai jenis makanan seperti nasi goreng, sup, kukis, roti, pudding dan lain-lain.
Kegiatan memasak dimulai dengan memperkenalkan manfaat dan potensi sorgum dilanjutkan dengan penjelasan bahan dan alat yang digunakan untuk mengolah sorgum menjadi pangan alternatif. Adapun olahan sorgum yang dipraktekkan adalah pembuatan bolu sorgum serta nasi liwet sorgum. Pemilihan olahan ini karena, bahan dan alat yang digunakan sangat sederhana sehingga mudah untuk dipraktikan di kemudian hari. Pada akhir kegiatan, beberapa peralatan masak diserahkan ke warga agar nantinya mereka langsung bisa mempraktekkannya dengan membaca resep masakan yang telah ditinggalkan.
Masyarakat peserta dari Desa Kemumu sangat berterima kasih kepada tim pengabdian yang telah melaksanakan pelatihan dan praktek langsung pengolahan aneka olahan sorgum sebagai sumber pangan alternatif.
“Saya mengenal sorgum namun tidak tahu manfaatnya, dan tidak tau cara mengolahnya. Setelah mengikuti kegiatan ini saya ingin mempraktekkanya di rumah untuk camilan keluarga” ujar salah satu peserta pelatihan.
Antusiasme warga sangat terlihat ketika praktik berlangsung. Hal ini terlihat dari warga yang begitu ingin tahu tentang manfaat sorgum. Selama kegiatan praktek memasak berlangsung, beberapa warga bertanya terkait budidaya sorgum, harga produk, kandungan sorgum, resep lain selain yang dipraktekkan dan lain sebagainya. Selain itu warga juga sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan terkait pemanfaat sorgum ini.
Prof Nanik Setyowati mengatakan bahwa kegiatan ini masih akan berlajut melalui praktek budidaya langsung di lapangan berupa demplot tanaman sorgum serta pembuatan pupuk organik dari limbah sorgum yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.