Rejang Lebong, Kawalnews.com – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Rejang Lebong, meminta kalangan buruh untuk tidak melakukan aksi demonstrasi dalam menyikapi penyesuaian harga BBM.
Karena aksi demo rentan disusupi provokator, dapat menimbulkan dampak kericuhan dengan sesama ataupun aparat keamanan yang mengawal jalanya aksi.
“Kami akan memilih jalur dialog, lebih intelektual serta pesan akan tersampaikan dengan baik,” kata Ketua DPC KSPSI Kabupaten Rejang Lebong, Edi Sarmiki, Minggu (18/9/2022).
Dialog akan dilakukan dengan pihak Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong, terkait dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat adanya penyesuaian harga BBM subsidi.
Edi menambahkan bahwa setelah adanya penyesuaian harga BBM akan ada kompensasi, diantaranya untuk jaring pengaman sosial. Apalagi kalangan buruh merupakan penerima berbagai Bansos, yang saat sangat dibutuhkan.
“Pemerintah sendiri dipastikan sudah menghitung secara rinci dampak penyesuaian harga BBM, serta langkah dan solusi yang akan dilakukan,” tambahnya.
Diketahui bahwa, subsidi BBM tiap periode bertambah nilainya, dari Rp. 152 triliun menjadi Rp. 502 triliun, serta dimungkinkan membengkak menjadi Rp. 600 triliun. Membebani keuangan negara hingga 25 persen. Namun disayangkan hanya dinikmati golongan masyarakat mampu.
Selain itu, kondisi geopolitik di negara-negara Timur Tengah juga memperburuk keadaan, serta ditambah lagi dengan masih terjadinya perang Rusia-Ukraina berdampak tidak baik pada perekonomian negara.
“Sehingga patut difahami bersama. Kami juga tetap menghormati kalangan lain, silahkan saja berdemo, asalkan jangan anarkis, apalagi hingga menimbulkan kerusakan, karena nantinya yang akan rugi kita sendiri,” tutupnya.