Bengkulu, Kawalnews.com – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler mengecam dan mengutuk keras aksi penembakan terhadap korban Rahimandani. Rahimandani merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, dan saat ini menjadi dosen di Unihaz Bengkulu serta sedang dalam proses menjadi Calon DPD RI untuk pemilu 2024 dapil Provinsi Bengkulu.
“Saya sebagai Ketua bersama teman- teman di Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu merasa berduka, atas musibah yang di alami senior kami, mentor kami, atau kakanda Rahimadani yang ditembak oleh oknum tidak bertanggung jawab saat ingin berangkat ke Masjid untuk menunaikan sholat juma’t pada hari ini,” ucap Dempo.
Ia juga meminta kepada aparat kepolisian di Polda Bengkulu supaya segera menangkap pelaku dan mengusut motif di balik kasus penembakan ini sampai tuntas.
“Apapun motifnya dan apapun penyebabanya kami meminta agar kepolisian di jajaran Polda Bengkulu segerah tangkap dan dipidana pelaku, serta ungkap siapa dalang di balik kasus penembakan tersebut, dan kami juga mintak kepada pihak rumah sakit yang merawat kakanda kami Rahimandni sampai benar- benar pulih,” ujar Dempo.
Selain itu, politisi partai PAN Provinsi Bengkulu ini meminta kepada para aktivis untuk mengawal kasus penembakan ini hingga tuntas. Karena di Era Reformasi dan demokrasi serta negara hukum ini menurutnya tidak ada lagi yang menggunakan senjata api untuk melakukan kejahatan.
“Teman-teman aktivis yang ada di provinsi Bengkulu supaya memantau dan mengawal kahsus ini samapi tuntas. Dan meminta supaya aparat kepolisian mengusut dari mana pelaku ini mendapat senjata api tersebut. Karena saya yakin bahwa aksi pelaku ini pasti ada motif sehingga nekat untuk berbuat keji dan terkutuk ini,” demikian Dempo.
Untuk diketahui, Rahimandani menjadi korban penembakan orang tidak dikenal pada Jumat (3/2/2023) siang, saat hendak Salat Jumat di Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.
Akibatnya, Rahimandani mengalami 4 luka tembak dan menjalani perawatan di RS Rafflesia Kota Bengkulu. Usai kejadian, polisi langsung melakukan olah TKP dan berhasil mendapatkan bukti selongsong peluru yang diduga dari senjata organik. Pelaku sendiri diduga berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor.