Bengkulu, Kawalnews.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu didukung oleh Google.org sukses melaksanakan program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan. Kegiatan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan dilaksanakan Kamis, 02 Maret 2023, di Gedung C (Auditorium) Universitas Bengkulu diikuti sebanyak 100 peserta yang merupakan pemilih pemula pada pemilu 2024.
Koordinator Wilayah Mafindo Provinsi Bengkulu Dr Gushevinalti MSi saat melakukan pembukaan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan, mengatakan bahwa pemilih pemula pada Pemilu 2024 jumlahnya sangat signifikan. “Sehingga pemilih pemula harus diedukasi agar memahami betapa pentingnya Pemilu sebagai wadah demokrasi”, ujarnya.
Menurutnya, pemilih pemula yang jumlahnya tidak sedikit memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas demokrasi. Sebab itu, pemilih pemula harus mengerti dan tahu bahwa keikutsertaan dalam pesta demokrasi mendatang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. “Pemilu itu dari kita untuk kita,oleh kita semua. Berpartisipasi dalam Pemilu itu penting”, kata Gushevinalti.
Dalam Tular Nalar Sekolah Kebangsaan Mafindo, peserta yang merupakan pemilih Pemula ini tidak hanya diarahkan untuk ikut andil, tetapi juga bersikap kritis dalam menentukan pilihan pemimpin Indonesia masa depan. “Pemimpin yang ideal itu yang bagaimana? apa risikonya jika salah memilih pemimpin? mereka (peserta) harus tahu”, kata dosen Ilmu Komunikasi Unib itu.
PIC Wilayah Kegiatan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan Mafindo Bengkulu, Hartanto, M.I.Kom menambahkan bahwa peserta juga dibekali materi periksa fakta agar menjadi pemilih cerdas yang dapat secara mandiri memeriksa setiap informasi yang datang dan menulusuri calon wakil rakyat yang akan datang membawa aspirasinya. “Kita bisa kok periksa fakta sendiri menggunakan tools ataupun aplikasi yang ada digawai kita”, ujarnya.
Beberapa tools periksa fakta yang dikenalkan Mafindo kepada peserta yaitu Chatboot kalimasada (0859-21-699-500), Aplikasi Hoax Buster Tools, Situs http://cekfakta.com, disitu http://turnbackhoax.id dan Google Recese Image. “Dengan mampu melakukan cek fakta sendiri, maka peserta nanti dapat menyaring tsunami informasi yang datang menjelang pesta demokrasi mendatang”, katanya.
Hartanto mengatakan bahwa informasi adalah kunci demokrasi. Tsunami informasi adalah tantangan bagi demokrasi dan pemilih pemula. Karena itu, berpikir kritis adalah kunci bagi pemilih pemula, agar bisa menunaikan hak pilihnya dengan tepat. “Wujud berpikir kritis adalah nelakukan periksa fakta setiap saat pada informasi yang beredar”, katanya.
Salah seorang perwakilan peserta, Yoga Trimandala, mengatakan kegiatan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan ini sangat penting bagi mereka, karena menumbuhkan kesadaran agar ikut andil dalam mensukseskan pesta Demokrasi 2024 nanti.
“Untuk berpartisipasi dalam pemilu, tentunya kami tidak harus menjadi calon legislatif atau gabung partai, tetapi memilih pemimpin secara kritis, juga sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara, terutama untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri”, katanya.
Selain itu, peserta juga mengapresiasi kegiatan Mafindo Wilayah Bengkulu ini, yang mengenalkan cara periksa fakta dengan mudah dan gampang, hanya melalui gawai. “Kami sekarang bisa untuk mengecek apakah informasi yang beredar itu fakta atau dusta. Sehingga kami tidak terjebak dengan informasi hoax”, pungkasnya. *