Bengkulu Selatan – Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.I.K., bersama PJU Polres Bengkulu Selatan serta tokoh masyarakat diantaranya Ketua FKUB, Ketua BMA, Ketua MUI, Ketua NU, Ketua Muhaddiyah dan perwakilan pendeta serta tokoh pemuda Ketua KBPP POLRI serta Ketua Organisasi Pemuda Kutau, mengikuti zoom meeting di Aula Commen Center Polres Bengkulu Selatan Polda Bengkulu, Rabu (21/06/23).
Zoom meeting tersebut yaitu Dialog yang diselenggarakan oleh Divisi Humas Polri tersebut terpusat di Gedung Mabes Polri Jakarta dengan mengangkat tema “Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis”.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si dalam sambutannya mengatakan Dialog Publik diselenggarakan menghadirkan 4 narasumber yaitu Kabag SSDM Polri Kombes Harry Hariyadi S.I.K., mitra Kerja Polri Komisi 3 Bapak Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn, Asisten Deputi SDM Kemenpan RB Aba Subagja, S.sos., M.Ap dan Penasehat Ahli Kapolri Prof Hermawan Sulistyo.
Nara sumber dari Kepolisian, Kabag SSDM Polri Kombes Harry Hariyadi S.I.K dalam paparannya mengatakan masyarakat cenderung menilai stigma negafif kepada Polri hal ini karena ada aksi dan reaksi di satu sisi ada sebagian yang merasa diuntungkan dan satu sisi merasa dirugikan oleh Penegakan Hukum yang dilakukan Kepolisian.
Dan di era digital dan Venomena Viral saat ini Legal Justice akan berhadapan dengan Social Justice dan opini publik bisa menggiring Social Justice menekan Legal Justice dengan kata lain Polri harus merangkul media dan simpati masyarakat untuk membuat Brand Image Polri menjadi positif.
Selain itu melatih peningkatan kemampuan personel dalalm hal Skil Komunikasi yang interes, tepat intonasi maka akan membuat interpretasi positif dari masyarakat dan diasah melalui Dikbangpers.
Juga perekrutan calon anggota Polri dengan Sistem BETAH (Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis).
Sedangkankan Prof Hermawan Sulistyo memaparkan Presisi dan Humanis melibatkan 2 faktor internal dan eksternal yang saling berkesinambungan.
“Humanis (Soft Policing) harus disesuaikan keadaan masyarakat yang dihadapi dengan pentungan cukup atau harus dengan penggunaan kekuatan senjata yang terukur,” ungkap Prof Hermawan Sulistyo.
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir S.I.K., melalui Kasi Humas AKP Sarmadi mengatakan dengan terselenggaranya FGD ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang institusi Polri baik kepada personel Polri maupun tokoh masyarakat yang turut hadir pada kesempatan hari ini.
“Dengan terselenggaranya FGD ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang institusi Polri baik kepada personel Polri maupun tokoh masyarakat yang turut hadir pada kesempatan hari ini,” tutur Kasi Humas.