Bengkulu – Dari Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu dengan agenda pandangan umum fraksi-fraksi atas Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2022 atau SIsa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), Fraksi Amanat Keadilan DPRD Provinsi Bengkulu meminta Pemprov dapat mendongkrak capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi ini menyampaikan, permintaan mendongkrak PAD karena dari total pendapatan pada APBD 2022 sebesar Rp 2,95 triliun, PAD hanya memiliki andil 30,32 persen atau Rp 895,73 miliar.
“Nilai itu masih belum maksimal dan perlu ditingkatkan lagi,” katanya pada Rabu, (5/7/2023).
Menurutnya, dari sisi realisasi belanja APBD tahun 2022 sebesar Rp 3,02 triliun, Pemprov Bengkulu layak diberikan apresiasi. Namun dengan besaran tersebut persentase realisasi belanja hanya diangka 96,79 persen.
Untuk itu kedepan, khususnya pada tahun ini pihaknya menekankan bagaimana Pemprov mewujudkan realisasi belanja itu mencapai 100 persen.
“Jika belanja capai 100 persen, kecil kemungkinan ada Silpa,” jelasnya.
Lebih lanjut ditambahkan, dengan maksimalnya belanja menunjukan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lebih baik. Apalagi dalam pelaksanaannya juga menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
“Masa OPD membelanjakan uang saja tak bisa. Itu sama juga tak bekerja,” pungkasnya.