Bengkulu – Berdasarkan pemberitaan yang beredar terkait kondisi jalan dan jembatan di Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma, tokoh masyarakat setempat Dr. Sri Ihsan, M.Pd.I., yang merupakan salah satu pimpinan yayasan pendidikan di desa tersebut menjelaskan bahwa jembatan yang diberitakan tersebut merupakan jembatan yang sudah rusak memang akses jalanya sudah lama di tutup dalam artian tidak di pakai lagi.
“Memang masyarakat Desa Simpang sudah puluhan tahun mengharapkan akses jalan dan jembatan yang baik untuk ke Desa ini,” Jelas Sri Ihsan.
Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa di masa kepemimpinan Bupati Erwin Octavian, SE., pada tahun 2022 Desa Simpang sudah dapat perbaikan jalan walaupun masih setengah jalan yang diperbaiki.
“Jalan menuju Desa Simpang ini sejauh 3,5 kilometer, alhamdulillah tahun 2022 ini pemerintah kabupaten Seluma sudah diperbaiki 1,5 kilometer yang artinya masih ada 2 kilometer lagi yang masih dalam proses pengajuan untuk diperbaiki pada tahun 2023,” tambah Sri Ihsan yang merupakan tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan di Desa Simpang.
Lebih lanjut Tahun 2023 ini Desa Simpang ini sudah di janjikan untuk pembuatan jembatan namun belum tahu apakah jadi terlaksana atau tidak. “Tentunya kami sangat berharap bantuannya kembali dari pemerintah Kabupaten Seluma untuk Desa Simpang ini tetap terlaksana,” katanya.
“Terkait pemberitaan yang beredar tentang jalan dan jembatan menuju Desa Simpang tidak semua benar, karena jembatan yang diberitakan merupakan jembatan yang sudah lama rusak dan ditutup,” Terangnya.
Satu sisi dengan adanya berita yang viral tersebut masyarakat Bengkulu tahu bahwa masih banyak daerah yang belum tersentuh dengan pembangunan daerah, tapi disisi lain juga banyak pihak lain yang memanfaatkan situasi ini menjadi pemberitaan yang tidak baik apalagi tahun ini merupakan tahun politik.
Selain itu, video yang memperlihatkan anak-anak sedang melewati jembatan tersebut merupakan video yang bukan disengaja untuk diviralkan tetapi kerjaan iseng anak-anak sepulang sekolah yang sedang bermain melewati jalan yang telah ditutup dan sebenarnya jalan asli ada dibawah yang telah dibuatkan sebelumnya pengganti jalan tersebut.