Kawalnews.com, Jakarta – Semua lapisan elemen masyarakat wajib turut serta dalam mensukseskan kontestasi Pemilu 2024, dengan menjaga kondusifitas jelang pemilu, khususnya di berbagai platform media sosial. Terlebih dalam mngantisipasi berita hoaks dan ujaran kebencian pada kontestasi Pemilu 2024.
Melalui keterangannya, Kamis (17/08/2023), Zakaria (Komisioner KPU Kab.Tojo Una Una, Prov Sulteng) mengatakan mewakili KPU Kab. Tojo Una Una, dirinya mendukung antisipasi dari berita hoaks dan ujuran kebencian dalam kontestasi Pemilu 2024. Sebab Pemilu merupakan pesta demokrasi dan hajat bersama bangsa Indonesia.
Menurutnya, melalui Pemilu juga, rakyat berhak memilih calon presiden dan calon wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD, anggota DPRD tingkat provinsi dan anggota DPRD tingkat kabupaten/kota diseluruh Indonesia.
Oleh karena itu, penting sekali, untuk setiap elemen masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang damai tanpa berita hoaks dan ujaran kebencian. Sehingga terciptanya kondisi yang kondusif menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
“Proses Pemilu terus berjalan, namun diperlukan satu kesamaan kita semua untuk memilih pilih berita yang ada di media sosial. Sehingga masyarakat tidak tergiring oleh berita hoaks dan ujuran kebencian di media. Hal ini menyebabkan rusaknya tatanan sosial masyarakat yang telah harmonis dan damai seperti saat ini”, jelasnya.
Lanjutnya mengatakan, partai politik dan pemangku kepentingan dalam situasi pemilu memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan politik bagi seluruh masyarakat, khususnya memberikan edukasi tentang pentingnya Pemilu yang bersih dari berita hoaks dan ujuran kebencian.
“Mari bersama kepada elemen masyarakat untuk mendukung pemilu 2024 yang damai dan bebas dari berita hoaks dan ujaran kebencian”, katanya.
Sementara itu, Dr Abas (Ketua Bawaslu Kabupaten Tojo Una-Una) mengatakan Pemilu serentak tanggal 14 Februari 2024 adalah hajatan nasional, pesta demokrasi bangsa. Oleh karena itu, saya mau mengajak elemen bangsa untuk bersama mensukseskan hajatan besar ini.
Sambungnya, dalam pesta demokrasi ini, partai politik, peserta pemilu, caleg dan masyarakat pemilih untuk bersama-sama beretika dan bersama-sama menjaga situasi Pemilu 2024. Sebab di era digitalisasi ini, media digital berkembang dengan pesat menjadi wadah sosialisasi dan menyampaikan gagasan besar untuk bangsa Indonesia.
Hal tersebut tidak boleh dirusak oleh berita-berita hoaks dan ujaran kebencian yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
“Maka sebagai peserta pemilu dan pemilik hak suara, mari bersama-sama kita menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang disebarkan oleh kelompok-kelompok kepentingan untuk membuat gaduh di masyarakat”, ungkapnya.
Sambungnya, “Saya juga mengajak seluruh elemen bangsa diantaranya parpol, peserta pemilu, caleg, tim sukses, masyarakat pemilih, media dan elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama menghindari berita hoaks dan ujaran kebencian agar proses pemilu dapat berjalan dengan lancar”.
Abas juga menerangkan, selanjutnya juga dengan bersinergi dengan pengawas pemilu untuk aktif melaporkan dari dugaan-dugaan pelanggaran pemilu demi terwujudnya Pemilu damai. Sehingga mendapatkan pemimpin menjadi pilihan rakyat. (Adr)