Jakarta – Dalam rangkaian Istiqlal Santri Fest 2023, Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU-MI) melangsungkan Seminar Akuntansi Pesantren dengan tema “Akuntabilitas Keuangan Pesantren dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045″.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan dan Bendahara Pesantren se-DKI Jakarta dan diikuti oleh Pesantren se-Indonesia melalui youtube dan zoom. Kegiatan Seminar ini bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan digitalisasi dalam bidang keuangan Pesantren di era globalisasi yang sarat dengan persaingan super ketat agar tidak menjadi momok yang megkhawatirkan dalam transparansi keuangan akan tetapi menjadi sumber inspirasi bagi pembangunan Bangsa dan Negara.
Prof. Dr. KH Ahmad Thib Raya, M.A. sebagai Direktur PKU-MI menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Istiqlal Santri Fest 2023 dimulai tanggal 19 Oktober dan berakhir pada tanggal 29 Oktober 2024.
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Unilever, Biofarma, PT. Jamkrindo, Bank BTN, Sinarmas, Bulog & Paragon sebagai sponsor dalam peringatan Hari Santri Nasional 2023 Masjid Istiqlal,” jelas Karim Bakri Ketua Panitia Pelaksana.
Imam Besar Masjid Istiqlal-AG. Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, “Baru kali ini seminar akuntansi pesantren diadakan semenjak pesantren berdiri, maka Pondok Pesantren di masa yang akan datang harus menjadi pelopor akuntabilitas. Pesantren tidak hanya melahirkan pemimpin sebagai leader akan tetapi harus juga menjadi manager” ungkapnya. (24/10/23)
“PKUMI harus terlibat pada kegiatan Hari Santri. Seandainya tidak ada santri dan ulama yang mendeklarasikan resolusi jihad di Jawa Timur, belum tentu kita bisa menikmati kemerdekaan” beber Nasaruddin Umar.
Sejarah harus diungkap bahwa peranan santri dan pesantren itu sangat luar biasa. Jelas Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Pimpinan Pusat Pondok Pesantren As’adiyyah Sengkang.
S”iapapun yang ingin langgeng dalam memimpin negeri ini, jangan jauh-jauh dari Pesantren,” tutur Nasaruddin Umar.
Pelaksanaan Seminar Akuntansi Pesantren diadakan Selasa, 24 Oktober 2023 dengan menghadirkan Auditor Utama Keuangan Negara IV BPK RI Syamsuddin, S.E., M.Si., Ak yang membahas tentang Akuntabilitas Anggaran Pesantren.
Turut hadir Kepala Subdiroktorat Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly Dirjen Pendis Kementerian Agama RIDr. Mahrus M.Ag yang mengulas Peran Pesantren dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Pesantren adalah garda terdepan yang akan mengajarkan Islam yang Rahmatan lil Alamin. Pesantren semestinya menjadi mata rantai dalam bidang keilmuan dan pemberdayaan masyarakat dalam proses yang Panjang dan diakui secara global” terang Mahrus.
“Saya sangat yakin kita sebagai Santri dan Pesantren akan menyongsong Indonesia Emas 2045, tutup Mahrus.