BENGKULU, Mukomuko, Kawalnews.com – Sejumlah orang yang mengaku anggota kelompok KMS, pada Kamis (16/05) kembali melakukan Penjarahan dan Panen Massal Tandan Buah Segar (TBS) milik PT. Daria Dharma Pratama (DDP) yang mana hal serupa telah berulang kali dilakukan oleh kelompok ini.
Sumber berita Humas dan TIM Security Perusahaan PT. DDP yang melakukan patroli rutin Lahan HGU milik Perusahaan, belasan orang yang mengaku anggota Organisasi KMS kedapatan telah melakukan Tindak Pidana Penjarahan dan pencurian TBS milik Perusahaan tersebut yang dilakukan secara terkoordinir dan secara massif.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Bidang Humas PT. DDP Julian Simon melalui sambungan telpon dengan journalist Media ini mengatakan,” Saya selaku Humas dalam hal ini bertindak atas nama Perusahaan PT. DDP, ingin mengklarifikasi beberapa berita baik diMedia Sosial maupun Online yang menurut kami tidak sesuai fakta sebagaimana yang terjadi di lokasi kejadian berkenaan dengan terjadinya insiden penjarahan disertai pencurian TBS milik Perusahaan oleh sejumlah anggota KMS yang terjadi kemaren ungkapnya.
Julian menjelaskan, “Insiden ini bermula dari Informasi yang didapatkan oleh pihak Perusahaan kalau ada sejumlah orang yang mengaku anggota KMS kembali melakukan panen massal diArea HGU PT. DDP-AB, dan kegiatan ini terpantau sudah berlangsung sejak dua hari sebelumnya tepatnya Selasa (14/05).
Dari info tersebut TIM security Perusahaan langsung melakukan cek TKP Dan mempergoki sejumlah anggota KMS ini benar sedang melakukan panen massal, pada hari yang sama, dan di TKP yang berbeda kelompok ini juga diketahui mengambil hasil panen milik perusahaan yang baru saja usai dilakukan pemanenan oleh karyawan panen, yang belum diangkut.
Setelah dipastikan lahan yang dipanen anggota KMS tersebut masuk dalam HGU Perusahaan, TIM langsung melakukan penindakan tegas yang terukur degan upaya awal mengamankan TBS hasil curian tersebut untuk dijadikan Barang Bukti (BB), namun upaya tersebut mendapat perlawanan dari kelompok ini, dan TBS hasil curian tersebut dikuasai kelompok KMS, sehingga terjadilah kejar-kejaran antara kelompok KMS ini dengan TIM Security Perusahaan yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka lecet akibat terjatuh dari kendaraan.
Sedangkan kendaraan yang membawa Barang Bukti (BB) hasil curian tersebut, saat dilakukan pengejaran oleh TIM, BB TBS tersebut ditemukan berada diArea parkir Mapolsek Pondok Suguh, rupanya kelompok KMS ini membuat laporan pengaduan dengan dasar pemukulan dan penganiyaan yang telah dilakukan oleh security perusahaan terhadap beberapa orang dari kelompok mereka saat Insident itu terjadi.
Namun ada yang aneh ketika usai kelompok ini membuat laporan pengaduan tersebut Barang Bukti (BB) yang berupa TBS hasil curian itu, yang sebelumnya diketahui berada dilokasi parkiran Polsek Pondok Suguh itu tiba-tiba hilang, dan saat dikonfirmasi ke pihak Polsek Pondok Suguh oleh Humas Perusahaan, pihak Polsek Pondok Suguh belum memberikan jawaban pasti mengenai keberadaan BB hasil curian yang hilang ini.
Dan berkenaan dengan Aksi Penjarahan sekaligus pencurian TBS milik Perusahaan oleh kelompok ini pada Insiden kemaren, Julian mengatakan,
“Sudah dilaporkan secara resmi keKapolres Mukomuko dalam kasus Tindak Pidana Pencurian, sekali lagi perlu kami perjelaskan, ini bukan Konflik Agraria seperti yang mereka opinikan kepublik, melainkan Penjarahan sekaligus Pencurian TBS milik Perusahaan, yang dilakukan secara terkoordinir dan massif, jadi kita hanya tinggal menunggu progresnya dari kasus ini”.
Kembali pada kronologi kejadian Insiden ini, Julian juga mempertanyakan kepada kelompok KMS mengenai statemen mereka diberbagai media online dan Media Sosial yang mengklaim TBS yang dipanen tersebut adalah berasal dari lahan garapan mereka, dasarnya apa? Yang nanam, yang rawat PT. DDP, Dokumen resminya lengkap kalau penguasaan lahan tersebut berupa HGU dan Dokumen lain atas kepemilikan PT. DDP sejak tahun 1980 sampai dengan sekarang, Tiba-tiba sekarang mereka manen dan mengklaim lahan tersebut adalah lahan garapan milik mereka, gimana ceritanya Bos”, Tutup Julian.