Kegiatan Pendampingan Kesehatan Reproduksi dan Anti Kekerasan Seksual di SKB 16 Rawasari 

by redaksi redaksi
0 comment

Jakarta – Rabu, 29 Mei 2024, Dr. Elais Retnowati, M. Si. selaku ketua,  Prof. Dr. Anan Sutisna, M. Pd, dan Retno Dwi Lestari, S. Sy., M.Pd. melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul “Pendampingan Kesehatan Reproduksi dan Anti Kekerasan Sebagai Upaya Meningkatkan Keberdayaan Perempuan di Sanggar Kegiatan Belajar 16 Rawasari”. Sasaran peserta kegiatan adalah Siswa Paket B Sanggar Kegiatan Belajar 16 Rawasari. Acara ini turut dihadiri oleh Kaprodi Magister Program Pendidikan Masyarakat UNJ, Karta Sasmita, M. Si., Phd.

Narasumber kegiatan ini adalah Dewi Rahmadania, M.Pd. dari PMI (Palang Merah Indonesia) Jakarta Timur. Kegiatan ini melibatkan delapan orang mahasiswa Pendidikan Masyarakat sebagai tim, yaitu Riski Satrio Primayoga, Annisa Ramadhanty Kurnia, Adrian Gilang Bahiscara, Nirsa Ismi Almanda, Fadila Salwa Auliani, Nahla Vanya Rabbani, Monja Asita Dewi, dan Catur Nur Kaya Utama.

Acara diawali dengan sambutan dari Kaprodi Magister Program Pendidikan Masyarakat UNJ, Karta Sasmita, M. Si., Phd. yang menyampaikan bahwa kasus kekerasan seksual sangat rentan di kalangan remaja. Kondisi ini mendorong peran aktif dari Program Studi Pendidikan Masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan anti kekerasan.

Sambutan dilanjutkan dengan pemaparan kondisi dan kasus kekerasan seksual yang terjadi pada para siswa di SKB 16 Rawasari karena ketidaktahuan mengenai kesehatan reproduksi dan anti kekerasan.  Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber, yaitu Dewi Rahmadania, M.Pd.

Materi yang diangkat oleh narasumber sangat komprehensip, mulai dari pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi, batasan diri, konsep persetujuan dalam kesehatan reproduksi dan anti kekerasan, kekerasan berbasis gender, dan perilaku jika mengalami kekerasan seksual. Siswa ikut berpartisipasi selama pemaparan berlangsung dengan aktif bertanya dan sharing pengalaman yang mereka alami tentang materi yang dibawakan. Diharapkan setelah acara ini diselenggarakan, siswa tidak lagi beranggapan bahwa hal kesehatan reproduksi dan seksual tidak lagi menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan, bisa mengetahui dan menerapkan hal-hal yang sudah disampaikan oleh pembicara.

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SKB 16 dapat melindungi dan menjaga diri dalam kesehatan reproduksi dan anti kekerasan. Selain itu, mampu melakukan tindakan pencegahan kekerasan seksual melalui identifikasi ciri-ciri tindakan kekerasan seksual. Terakhir, mampu melaporkan dan meminta bantuan jika mengalami kekerasan seksual, baik yang dialami sendiri ataupun teman.

You may also like

Leave a Comment