MUKOMUKO, Kawalnews.com- Sebanyak 25 anggota DPRD Mukomuko, telah menyiapkan rencana jika Pemkab Mukomuko kesulitan menyisir anggaran yang bisa digunakan untuk penanganan Covid-19. Ketua DPRD Mukomuko M. Ali Saftaini, SE menyatakan, Dewan siap mengalihkan dana Aspirasi Rp 25 miliar. Serta dana perjalanan Dinas Rp 9,4 miliar untuk penanganan Covid-19.
“Kita masih menunggu hasil penyisiran dari Eksekutif, Kalau ternyata nanti tidak cukup, Dewan siap membantu dengan menyisir Anggaran untuk Dewan, baik dari Anggaran perjalanan Dinas maupun Dana Aspirasi,” pungkas Ali.
Pilihan ini lanjutnya, setelah eksekutif benar-benar tidak mampu lagi menyisir Anggaran untuk Covid-19. Dan tentunya, harus diikuti keikhlasan masyarakat, khususnya untuk penggunaan dana aspirasi, Karena dengan mengalihkan dana itu, konsekuensinya, Aspirasi masyarakat saat Reses belum dapat diwujudkan di tahun ini.
“Itu kalau seandainya Eksekutif tidak mampu lagi menyisir Tentu nanti, apa yang dijanjikan Dewan soal Pembangunan Fisik saat Reses, tidak terwujud. Bukan karena Dewan tidak komitmen, tapi Dana dari janji Reses, dialihkan untuk Covid-19,” tegasnya.
Informasi sementara didapatnya, bahwa untuk penanganan tahap kedua Covid-19, Pemkab Mukomuko menyiapkan dana antara Rp 13 miliar sampai Rp 14 miliar. Anggaran ini diluar anggaran penanganan tahap pertama, sebesar Rp 6,8 miliar. Sehingga total bisa mencapai Rp 20 miliar, untuk kegiatan tahap pertama dan kedua dalam menangani Covid-19.
“Ada tahapan-tahapan menangani Covid ini. Tahap pertama, kita sudah clear kegiatannya dan sudah dieksekusi anggarannya. Dari dewan sendiri Rp 433 juta lebih direalokasi,” kata Ali.
Pendanaan tahap kedua lanjut Ali, memperhitungkan dampak Covid-19 seperti dampak ekonomi, sosial, kesehatan, insentif petugas medis, petugas perbatasan dan petugas Puskesmas dan lainnya. Sedangkan tahap pertama lalu, fokus kepada penyediaan pelayanan kesehatan. Diantaranya penyediaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis, fasilitas kesehatan di RSUD Mukomuko, posko di Dinas Kesehatan dan Puskesmas-Puskesmas.
“Untuk tahap kedua, sempat sampai Rp 20 miliar. Tapi terakhir diangka Rp 13 miliar sampai Rp 14 miliar dan ini masih terus bergerak. Kita masih menunggu dari Eksekutif, ungkap Ali. (AMBO)