Bengkulu, KawalNews : Sebanyak 180 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Provinsi Bengkulu, menyikapi hal itu Dinas Kesehatan (Dinkes)Provinsi Bengkulu melakukan langkah-langkah pencegahan terjangkitnya DBD
Dari jumlah itu, sebanyak 2 orang pasien dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Dinas Dinkes Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menyatakan, kasus DBD di daerah ini masuk kategori tinggi, tetapi belum masuk dalam Kejadian Luar Bias(KLB), karena kasusnya belum 2 kali lipat dari tahun lalu.
“Dari jumlah kasus itu, terbanyak di Kota Bengkulu dan Kabupaten Selumayang disebabkan diduga masih kurang sadarnya masyarakat dalam memelihara kesehatan dan kebersihan, untuk mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD, salah satunya adalah membersihkan tempat-tempat penampungan air, hingga menghilangkan kebiasaan menggantung pakaian,” ujarnya, Senin, (11/2/2019).
Selain itu dikatakan, melalui program Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pihaknya juga memberikan bantuan sebanyak 2.500 kelambu secara gratis kepada masyarakat di 7 kabupatendan kota, sebagai daerah endemis malaria dan DBD.
“Pembagian kelambu secara gratis tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit malaria khususnya di kalangan anak-anak, bayi dan ibu hamil. Terlebih saat ini tengah musim penghujan,” kata Herwan.
Lebih jauh ditambahkan, langkah lain pihaknya dalam pencegahan DBDdi lingkungan masyarakat se Provinsi Bengkulu, secara intensif juga dilakukan terhadap ibu hamil dan anak-anak balita, yang memang rentan terserang, agar selalu menjaga kesehatan, khususnya dalam mencegah berkembang biaknya nyamuk.
“Dengan langkah itu diharapkan , tahun ini angkanya bisa diminimalisir, melalui peran serta masyarakat, setidak-tidaknya turut peduli untuk menjaga kebersihan lingkungan,” tukasnya mengakhiri. (Emi)