Struktur umur penduduk Provinsi Bengkulu didominasi oleh Milenial dan Generasi Z. Hal ini diketahui dari hasil SP2020 provinsi Bengkulu menunjukkan terjadi penambahan angka sebanyak 295.152 jiwa sejak SP2010 atau terhitung rata-rata sebanyak 24.596 jiwa setiap tahun berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Provinsi Bengkulu Badan Pusat Statistik (BPS) di Provinsi Bengkulu yang dirilis secara virtual pada Kamis (21/01/2021).
Pada penempatan perhitungn jumlah penduduk, tepatnya per September 2020, jumlah penduduk provinsi Bengkulu menjadi 2.010.670 jiwa. Dari jumlah tersebut, 29,16 persen ditempati Generasi Z, untuk Milenial 26,86 persen, untuk Generasi X 21,00 persen, kemudian diikuti Post Gen Z 11,46 persen, Baby Boomer 10,06 persen dan Pre Boomer 1,46 persen.
Pada Sensus Penduduk 2020 ini, menurut Rizal, juga melibatkan data administrasi kependudukan yakni data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), namun ada beberapa perbedaan data yang muncul. Hal tersebut karena disebabkan perbedaan metodelogi dalam melakukan sensus.
“Generasi Z ini memiliki kriteria lahir tahun 1997 hingga 2012, perkiraan untuk usia sekarang 8 sampai 23 tahun, sedangkan Milenial lahir tahun 1981 hingga 1996 dengan perkiraan usia sekarang 24 sampai 39 tahun. Nah dari semua perhitungan dan perbedaan antara data Dukcapil dan BPS, itu hal yang lumrah karena titiknya BPS September, Dukcapil akhir Desember perbedaan 3 bulan ini tentu ada pengaruh. Jika ada selisih, misal data BPS lebih rendah dari data dukcapil itu artinya orangnya tercatat di sini tetapi orangnya di daerah lain. misalnya lagi data BPS lebih tinggi dari data dukcapil maka ada orang ke Bengkulu tetapi KTP nya tidak di Bengkulu, itu yang menyebabkan perbedaan,” jelas Kepala BPS provinsi Bengkulu Win Rizal.
Terkait adanya perbedaan data yang dihasilkan dari kedua lembaga ini, Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto menjelaskan, salah satunya merupakan dampak dari mobilitas manusia yang tinggi antar kabupaten/ kota. Kemudian juga menjadi indikasi bahwa daerah tersebut mulai dikatakan maju.
“Memang untuk daerah – daerah yang cenderung maju banyak pendatang, seperti tadi disebutkan Kota Bengkulu, Mukomuko, di Bengkulu Utara karena pergerakan ekonomi itu ada pengaruhnya dengan pergerakan orang. Yang pasti jelasnya, akan kita tindak lanjuti dengan koordinasi bersama Dinas Dukcapil Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dengan validasi data, seperti misalnya Dukcapil dengan basis KTP dan BPS dengan basisnya penduduk
” jelas Gotri.