Kawalnews.com- Dikarenakan terkendala sarana pengiriman vaksinasi Covid 19 (Sinovac) tahap II dengan sasaran pelayanan publik dan masyarakat di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, diperkirakan akan menemukan kendala. Senin, (22/2).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan kotak pendingin tempat penyimpanan vaksin itu hanya bisa bertahan selama satu hari, sedangkan jarak tempuh dari Kota Bengkulu ke pulau tersebut memakan waktu lebih dari 12 jam.
“Hingga sekarang memang tenaga kesehatan di Pulau Enggano belum dilakukan vaksinasi karena ada kendala antara lain tidak memungkinkannya vaksin Sinovac dibawa ke sana,” kata Herwan di Bengkulu, Sabtu.
Herwan menjelaskan, selain kendala kotak penyimpanan, di Pulau Enggano sendiri juga belum tersedia fasilitas ruangan dengan standar suhu tertentu yang nantinya digunakan sebagai tempat menyimpan vaksin sebelum digunakan. Pasalnya vaksinasi petugas kesehatan (nakes), pelayanan publik dan masyarakat setempat, sampai saat ini memang belum bisa dilakukan. Bahkan untuk pelaksanaan nanti, perlu disiasati.
“Kendalanya, karena tidak memungkinkan vaksin Sinovac dibawa ke Pulau Enggano. Makanya perlu dikoordinasikan dulu dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara,” ungkap Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu Herwan Antoni ketika menyikapi vaksinasi untuk masyarakat di Pulau Enggano.
Menurut Herwan, solusi yang memungkinkan diambil agar vaksinasi bisa terlaksana, dengan mengundang nakes dan petugas pelayanan publik ke pusat ibukota Kabupaten Bengkulu Utara. Lalu cara lainnya, dengan membentuk tim vaksinasi untuk dikirim ke Enggano.
“Dalam vaksin, harus melalui kotak pendingin dengan suhu yang sudah memiliki standar. Tapi kotak dimaksudkan, juga hanya bisa bertahan selama satu hari. Jadi bisa saja nanti, solusinya setiba di lokasi yang dituju, kotak yang membawa awal vaksin, dimasukkan lagi ke dalam ruangan dengan suhu standar penyimpanan vaksin. Hanya saja, untuk ruangan di maksud sudah ada atau belum. Makanya perlu dikoordinasikan secara matang” jelasnya.
Ditambahkan, meski ada beberapa larangan, namun vaksinasi untuk nakes dan petugas pelayanan publik di Pulau Enggano, akan tetap dilaksanakan. Apalagi beberapa alternatif solusi yang ditawarkan, agar proses vaksinasi di Pulau Enggano bisa direalisasikan.
“Mudah-mudahan vaksinasi di Engggano bisa terlaksana dengan beberapa solusi yang diambil nanti,” tutup Herwan. (Gj)