Kawalnews.com – Terhitung sudah direncanakan pada tahun 2018 lalu, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Bengkulu belum dapat terealisasi. Hal ini dikarenakan adanya hambatan administratif.
GM Pelindo Regional II Bengkulu Hadi Nurmayadi menjelaskan, selain adanya pandemi covid banyaknya investor menunda berbisnis di Bengkulu.
Selain itu hingga saat ini pihaknya masih menyusun rencana tata ruang dan wilayah yang ada, karena usulan ini dari Pemerintah Kota ke Provinsi Bengkulu.
“Masih dalam proses penyusunan RT/RW, masih ada administratif yang kita perbaiki. Kita akan komunikasi dengan pemerintah kota, karena ini usulan dari kota ke Provinsi. Ini masih dalam proses memang perlu sedikit waktu supaya antara dokumen, izin, fisik yang ada dilapangan bisa sesuai,” terangnya Selasa (26/7).
Hadi menambahkan, kendati demikian saat ini sudah beberapa investor melakukan ekspor di Bengkulu tepatnya melirik KEK ini nantinya.
“Untuk investor sudah banyak, ini sudah ada yang kedua melakukan ekspor. terhitung saat saya di Bengkulu,” tambahnya.
Termasuk adanya, kawasan lahan pelindo yang saat ini masih dikuasai oleh pihak oknum. Oleh karena itu, masih banyak pertimbangan yang matang untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus ini agar masyarakat tidak terdampak dalam pembangunan tersebut.
Hadi juga berharap agar pembangunan ini dapat berjalan dalam waktu dekat dengan adanya kerjasama baik dari pemerintah daerah dan instansi, maupun masyarakat bengkulu.
“Makanya ini sesuatu mencari solusinya, perekonomian harus maju tapi warga tetap dipikirkan semua harus ada pengorbanan bersama,” sampainya.
Direncanakan KEK tersebut nantinya akan menjadi koridor penggerak ekonomi di kawasan barat Indonesia. Hal ini sejalan rencana pengembangan kawasan industri di wilayah tersebut. Di mana, saat ini tengah dibangun Terminal Curah Cair untuk CPO.
Komoditas ini sendiri menjadi komoditas unggulan di Bengkulu. Selain pembangunan Terminal Curah Cair untuk CPO, rencananya akan dibangun juga Terminal Curah Kering dan lahan Karantina Hewan di kawasan tersebut. (***)