Mukomuko – Penutupan jalan poros menuju pabrik pengolahan kelapa sawit PT MMIL di Desa Mekar Mulya berbuntut panjang, akibat ulah salah satu warga kecamatan Teramang Jaya yang mengaku memiliki tanah lokasi kebun sawit yang melintasi jalan poros menuju PT MMIL. Warga Desa Mekar Mulya pun mengadakan pertemuan untuk membahas tentang penutupan jalan tersebut, Sabtu, (20/05/2023).
Kapolres Mukomuko Polda Bengkulu AKBP NUSWANTO ,S.H, S.Ik , M.H melalui Kapolsek Penarik Raya IPDA ACHMAD NIZAR AKBAR, S.Tr.K , M.H mengatakan bahwa warga Desa Mekar Mulya mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat di Desa untuk membahas tentang penutupan jalan poros menuju PT MMIL.
“Kami mendapatkan informasi bahwa warga Desa Mekar Mulya mengadakan pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat guna membahas penutupan jalan poros menuju PT MMIL yang dilakukan oleh warga kecamatan Teramang Jaya, dalam hal ini Bhabinkamtibmas kami terjunkan kelapangan untuk mendampingi rapat dan mengantisipasi kegiatan anarkis,” ungkap Kapolsek.
“Jalan poros ini adalah salah satu akses menuju pabrik pengolahan kelapa sawit PT MMIL yang terletak diwilayah Desa Mekar Mulya , Kapolres Mukomuko juga sudah memberikan kesempatan kepada pihak Pemdes dan Pihak dari PT MMIL untuk mediasi dengan salah satu warga yang menutup jalan tersebut namun hasilnya masih belum ada kata sepakat ,” tegas Kapolsek.
Rapat warga Desa Mekar Mulya kali ini dilaksanakan guna membahas kelanjutan jalan tersebut , karena selama ini jalan itu adalah jalan umum , dan sebelumnya jalan yang dari pabrik PT MMIL sudah dilakukan pengecoran beberapa tahun yang lalu kemudian untuk melanjutkan pengecoran malah ada penolakan dari salah satu warga yang bukan domisili di Desa Mekar Mulya namun mengaju punya lahan kebun sawirt disepanjang lintasan jalan poros yang akan dicor . begitu informasi yang didapat dari situasi yang berkembang .
Pak Bhabin Desa Mekar Mulya mengatakan bahwa ” Kalau warga yang menutup jalan tersebut meminta tuntutan salah satunya ganti rugi tanah yang akan dicor, maka warga Desa Mekar Mulya yang tanah nya akan dicor juga akan meminta ganti rugi.” begitulah sebagian hasil rapat warga di Desa Mekar Mulya .
“Kami meminta kepada warga yang mengikuti rapat ini agar dapat mengbil keputusan sesuai dengan hati dan fikirian yang tenang jangan ada yang tersulut emosi atau melakukan kegiatan yang anarkis,” tambah Pak Bhabin .