Bengkulu Selatan, Kawalnews.com – Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mengundang pejabat yang non job untuk berdiskusi dan duduk bersama. Ini terkait dengan ketidakpuasan atas mutasi, promosi, rotasi dan demosi yang digelar Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan pada Jumat (12/7/2019) lalu.
Kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya sejumlah pejabat yang non job, Gusnan mengimbau agar menyampaikan keluhan dan uneg-uneg secara langsung.
“Mereka kan bawahan saya, kalau ada apa-apa datang ke saya, datang ke kantor. Kita diskusikan. Saya kasi ruang dan waktu. Bukan begini cara yang baik,” jelas Gusnan.
Gusnan juga membuka ruang bagi eks pejabat untuk datang ke kediamannya dan menyampaikan aspirasi dan keluh kesahnya. Dia menyebut, rumahnya terbuka 24 jam untuk berdiskusi dengan sejumlah eks pejabat.
Gusnan juga mempersilahkan pejabat untuk menjadwalkan waktu dan tempat untuk rapat bersama dengannya.
“Rumah saya terbuka 24 jam. Ada beberapa pejabat yang nonjob datang ke saya, diskusi dengan saya,” ujar Gusnan.
Terkait dengan pelaksanaan mutasi, Gusnan menyebut telah melalui pertimbangan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
Terkait dengan tuntutan sejumlah pejabat yang nonjob untuk dikembalikan ke jabatan semula, Gusnan menyebut kemungkinan hal itu bisa saja terjadi.
“Semuanya pasti ada kemungkinan, orang saya bilang ini (mutasi) bukan harga mati. Semuanya akan dievaluasi, yang promosi kita lihat satu bulan, yang tidak becus kita gantk, melanggar kita buang,” tegasnya.
Gusnan berpesan kepada seluruh ASN dan pejabat, bahwa proses mutasi bukanlah akhir dari segalanya bagi perjalanan karir seorang ASN. Menurutnya, mutasi bukanlah kiamat.
“Ini seolah-olah sudah kiamat. Semuanya pasti ada perubahannya, turun naik, kan berputar,” imbuhnya.
Gusnan juga memberi sinyal akan kembali menggelar mutasi dalam waktu dekat. Terutama setelah proses assesemen pejabat selesai. Baik mutasi eselon II, Eselon III maupun eselon IV.
“Bisa, eselon II, eselon III, eselon IV, semuanya bisa bergeser. Kenapa tidak. Kan bunyi SK itu kan jelas, apabila terjadi kesalahan dan kekeliruan akan dievaluasi. Kenapa tidak, bukan harga mati kok. Ini kadang-kadang seolah sudah kiamat, gak gitu kok,” demikian Gusnan. (Dwi/ADV/ambo)