Kawalnews.com – Dalam rangka memperingati Hari Hari Hepatitis Se-dunia, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu gelar seminar dengan tema “Eliminasi Hepatitis Selamatkan Generasi Penerus Bangsa” di hotel Nala Sea Side. (/31/08)
Kegiatan dihadiri langsung dr. Indri Oktaria, selaku nara sumber dari Subdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Direktorat Jendral P2P Kemenkes RI.
“Tujuan adanya peringatan Hari Hepatitis adalah bagaimana meningkatkan perhatian dan kepedulian semua pihak tentang masalah virus hepatitis,” sesuai dengan tema” Eliminasi Hepatitis Selamatkan Generasi Penerus Bangsa,” terang dr. Indri.
Di Indonesia, lanjutnya, hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang bersifat endemis atau memiliki kasus yang cukup banyak. Contohnya saja kasus hepatitis A yang baru-baru ini menjadi wabah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Ia mengatakan, hepatitis atau radang hati tersebut biasanya terjadi karena virus. Selain itu, hepatitis juga terbagi beberapa jenis, yakni A, B, C, D dan E. Namun yang paling umum di Indonesia adalah hepatitis A, B dan C.
“Selain daripada virus sendiri, hepatitis bisa disebabkan lemak di hati. Bisa yang menyerang di hati itu parasit, tetapi paling banyak karena virus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, M.Kes, diwakili Sekretaris, Azhar, SH. M.Kes menjelaskan “Eleminasi Hepatitis Selamatkan Generasi Bangsa” dapat menjadi perhatian bersama. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan bahwa angka penderita baik Hepatitis A dan B bahkan mendekati kronis mencapai 2 juta orang.
Atas dasar itu, maka kegiatan seminar ini diharapkan mampu menekan angka penderita Hepatitis di Provinsi Bengkulu.
Hal senada dikatakan Nely Alesa M.Si Kabit Kesmas, bahwa Hepatitis sudah menghawatirkan, Perbedaan antara hepatitis A, B dan C tersebut adalah metode penularannya yang berbeda-beda. Selain itu, penyakit hepatitis A tergolong lebih ringan daripada hepatitis B dan C yang bila tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi sirosis, bahkan kanker hati.
“Metode penularan hepatitis A itu melalui mulut dan kotoran. Hari ini kita fokus ke Hepatitis B, karena hepatitis B dan C yang melalui kontak cairan tubuh,” ucap dia.
Hepatitis B dan C, sambung dia, metode penularannya adalah melalui ibu ke anak, transfusi darah, penggunaan jarum yang tidak aman, hubungan seksual tidak aman, dan kontak pada darah.
“Angka penularannya 90-95 persen dari ibu yang hepatitis B pada bayi yang dikandung dan dilahirkan. Maka deteksi dini perlu dilakukan untuk ibu hamil. Sementara lima persen sisanya kerena penyebab yang lain,” kata dia.
“Oleh sebab itu, pentingnya menerapkan gaya hidup bersih untuk mencegah peredaran penyakit ini,”terangnya.
Diketahui dalam kegiatan ini juga digelar rangkaian Layanan Pemeriksaan Kesehatan (Larikes) Gratis penyakit tidak menular terdiri dari Pemeriksaan Kolesterol, Gula Darah, asam urat, berat badan, tensi, lingkar perut, usia sel, dan tinggi badan. (dwi/Ambo)