Bengkulu, KNS-Genap ke-90 tahun hari sumpah pemuda ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) datangi rumah pengasingan presiden Soekarno di anggut atas, Minggu (28/10/2018).
Massa IMM ramaikan rumah pengasingan presiden Soekarno dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda sebagai bentuk simbol sejarah bangsa Indonesia. IMM juga bacakan naskah sumpah pemuda untuk mengingat kembali ikrar yang pernah diucapkan para pejuang kemerdekaan.
“sebagai mahasiswa kita adalah penyambung lidah rakyat, bukan hanya duduk di bangku kuliah tapi kita harus turun dan aktif di masyarakat” Teriak Korlap Aksi Kelvin Aldo
selain itu Ketua Umum PC IMM Kota Bengkulu Jaka Dernata mengatakan, aksi simpatik ini digelar untuk mengajak pemuda dan seluruh lapisan masyarakat menjaga keutuhan NKRI. Sumpah Pemuda adalah momentum sejarah yang wajib diilhami seluruh rakyat terkhusus bagai generasi muda Indonesia.
“sebagai pemuda kita harus menjaga keinginan yang dicita citakan oleh pemuda demi tercapai indonesia yang bersatu ” Singkat jaka
Melalui deklarasi damai PC IMM Kota Bengkulu mengajak seluruh pemuda Bengkulu untuk turut serta andil dalam menjaga keutuhan NKRI. IMM juga menghimbau kepada seluruh pemuda Indonesia untuk bersama-sama melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak, melawan berita Hoax, SARA.
Isu LGBT juga menjadi perhatian serius IMM, menurutnya perbuatan LGBT adalah perbuatan terkutuk yang secara nyata dilarang agama. Maraknya praktek LGBT akhir-akhir ini adalah bukti kemerosotan moral bangsa terutama di kalanagan anak muda.
IMM meminta kepada pihak pemerintahan untuk mendorong dan membantu lembaga kepemudaan dalam pembentukan karakter dan menindak tegas segala bentuk aktifitas yang berbau LGBT. Perbuatan negative itu dipandang sangat meresahkan masyarakat termasuk segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, penyebar berita hoax, isu dan SARA.
“bangsa ini menglami degradasi moral, harus ada kemauan bersama untuk mendorong bangsa kearah yang lebih baik, praktek negative di kalangan pemuda harus menjadi catatan bersama terutama pemerintah dalam memberikan ruang kreatifitas yang lebih positif agar generasi bangsa ini bisa terselamatakan di masa depan. Deklarasi ini adalah bentuk keperihatinan kami dalam melihat kondisi anak-anak muda Indonesia, lebih sepesifik generasi muda Bengkulu” Tutup Jaka. (fw)