Jakarta – Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan upaya pemerintah dalam memajukan perekonomian nasional secara merata, bukan hanya tertumpu di Pulau Jawa atau Jawa Sentris.
“Pembangunan ibu kota negara juga merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru”, kata Dr. Alimudin Laapo, SP., M.Si., Dosen Agribisnis Universitas Tadulako, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya, pembangunan IKN Nusantara juga turut membuka peluang yang besar bagi sektor industri manufaktur dalam mengisi kebutuhan berbagai produk yang diperlukan dan sangat berpotensi memberikan efek positif bagi kemajuan perekonomian daerah, SDM dan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Pembangunan IKN Nusantara akan mewujudkan pemerataan pembangunan untuk wilayah diluar Pulau Jawa dan dapat dimanfaatkan untuk penguatan ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua atau Sulampua”, ujarnya.
Sambungnya, “Seperti kita ketahui bersama bahwa Wapres Ma’ruf Amin pada rabu tanggal 4 Oktober 2023 kemarin telah meresmikan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) di Kabupaten Donggala yang akan diproyeksikan menjadi sasaran utama untuk pasokan komunitas pangan berupa hasil pertanian dan perkebunan bagi IKN. Hal ini menandakan bahwa Sulteng menjadi penyangga utama pangan di IKN sekaligus menjaga kebutuhan pangan di Sulawesi Tengah yang pastinya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat lokal dan nasional”, paparnya.
Lanjutnya menambahkan, dengan peluang investasi yang melimpah di IKN membuktikan komitmen pemerintah untuk memajukan infrastruktur IKN yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
“Oleh karenanya, mari kita dukung proses pembangunan IKN Nusantara ini demi mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi negara kita untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045 yang akan datang”, tandasnya. (adr)