Kawalnews.com – Walikota Bengkulu Helmi Hasan meminta tim Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) untuk fokus mempercantik kawasan Kota Tuo yang berada di Kelurahan Pasar Baru. Hal ini ia sampaikan saat buka loka karya bertema ‘Berkolaborasi Dalam Upaya Penataan Kawasan Permukiman Kota Bengkulu’, yang digelar di Raffles City Hotel, Selasa (15/10/2019).
Helmi meminta loka karya ini membahs bagaimana menjadikan Kota Bengkulu menjadi kota yang menyenangkan dan dapat menjadi tempat yang membahagiakan bagi masyarakat para pengunjung. Ia juga mengapresiasi semua tim KOTAKU yang turut menyukseskan program ini.
“Di Kampung Melayu tadinya yang beberapa titik pinggiran pantainya terdapat kawasan kumuh, kini akhirnya berkat program ini sudah menjadi salah satu tempat kunjungan orang-orang untuk berwisata di Kota Bengkulu,” ujar Helmi Hasan.
Ia juga menyampaikan, fokus program KOTAKU sekarang ini adalah di kawasan Pasar Bengkulu. Karena disana masih ada beberapa hal yang memang tidak mudah. Karena harus melakukan pendekatan khusus.
“Karena di kawasan Pantai Bengkulu itu memang membutuhkan perhatian khusus yang berbeda jika dibandingkan dengan kawasan Kampung Melayu, sehingga kawasan ini perlu mendapat pendekatan khusus,” ucapnya.
Ia pun mengimbau camat, dan para staf OPD untuk melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT dan RW untuk berkoordinasi terkait dengan program ini.
“Sampai saat ini tidak ada persoalan, karena tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT dan RW di kawasan Pasar Bengkulu beberapa waktu lalu sudah diundang ke kantor Walikota Bengkulu dan telah diberi bimbingan secara langsung,” paparnya.
Helmi juga menambahkan, bukan hal yang mustahil untuk mengubah kawasan kumuh menjadi tempat wisata jika sinergi Pemerintah Kota (Pemkot) hadir dan dimunculkan.
“Ketika sinergi kita itu hadir dan muncul maka bukan sesuatu hal yang mustahil dalam waktu yang sangat singkat ini beberapa titik di kota Bengkulu yang dikatakan kumuh dapat kita ubah menjadi tempat wisata.,” tambahnya.
Helmi juga berharap, semoga melalui lokakarya ini dapat dimunculkan program-program lanjutan dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) nya, sehingga di tahun 2020 ketika melakukan pembahasan program Kota Tuo ini dapat berkesinambungan.
“Semoga melalui lokakarya ini dapat dimunculkan program-program lanjutan dari APBD-nya, sehingga 2020 ketika kita melakukan pembahasan itu betul-betul nyambung dan dapat berkesinambungan dan membebaskan Bengkulu dari kota kumuh dapat efektif kita wujudkan,” tutup Helmi.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (Bapelitbang) Kota Bengkulu, Firman Romzi menyampaikan terdapat beberapa infrastruktur yang akan direnovasi dan diperbaiki di kawasan pasar Bengkulu nantinya.
“Di sana terdapat peninggalan 3 rumah asli khas Bengkulu yang dipertahankan dan akan direnovasi tanpa menghilangkan bentuk semulanya, masjid pertama di kota Bengkulu, dan disana juga terdapat dop kapal, pelapis sungai itu digunakan untuk penahan sungai terutama untuk menahan banjir tapi nanti kita arahkan juga sebagai tempat wisata sungai, dan nanti akan ada pengaturan arah rumah masyarakat yang masih belum beraturan, perbaikan jalan, dan lampu jalan,” tutupnya.
Untuk diketahui, peserta lokakarya ini terdiri dari 50 orang yang terdiri dari kepala dinas/kepala badan OPD yang terkait dan berhubungan dengan penanganan kumuh, serta kelompok peduli masyarakat di kota Bengkulu. (Rsk/ambo)