Kawalnews.com – Bambu merupakan tanaman yang memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dipergunakan di berbagai bentuk kebutuhan seni.
Terutama dalam seni anyaman seperti, yang terlihat di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Tanah Cogok Kabupaten Kerinci.
Bambu dijadikan bahan utama untuk membuat berbagai bentuk kerajinan terutama kerajinan tangan yang sangat viral dengan anyaman bambu seperti tudung saji, lampion, dll dengan berbagai corak dan model yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan zaman.
Dalam perjalanannya para pengrajin tentu bukan semulus yang mereka inginkan. Berbagai masalah tentu akan timbul terutama pemasaran dan kualitas sebagai problem yang harus kita jadikan pemikiran kita bersama.
Peran pemerintah yang minim dalam memberikan informasi dan pendidikan kepada para pengrajin tentu harus di tingkatkan. Minimal pemberdayaan pengrajin bambu harus dilakukan secara profesional dan terarah sehingga para pengrajin dapat mengetahui dan tahu bagaimana menjadi pengrajin yang sukses.
Kepala Desa Bunga Tanjung, Edia Satria, S.Pdi dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan bahwa pengrajin bambu Desa Bunga Tanjung harus kembali bangkit untuk mengenang prestasi cemerlang 10 tahun yang lalu, dimana pemerintah daerah Kabupaten Kerinci telah menetapkan surat keputusan melalui SK Bupati Kerinci bahwa, sentra anyaman bambu tingkat Kabupaten Kerinci di Desa Bunga Tanjung. Beliau mengatakan dalam bahasa Bunga Tanjung “jange sampe kito yang merintis uhang lain yng dapat namo”
Beliau juga menyampaikan bahwa peran perbankan juga harus bisa di jadikan salah satu cara dan solusi para pengrajin bambu terutama dalam mendapatkan permodalan sehingga nantinya usaha yang mereka tekuni akan dapat berjalan dan mampu memberikan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan keluarga.(phl)