Kawalnews.com – Provinsi Bengkulu saat ini kian mengalami kemajuan, terlihat dari sudah banyaknya perusahaan besar yang masuk ke Bengkulu, seperti salah satunya Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sepang, yang beberapa waktu lalu baru diresmikan.
Tak hanya itu, di Bengkulu juga saat ini telah memiliki Hotel berbintang, namun untuk pertama kalinya Hotel berbintang empat berdiri megah di Kota Bengkulu, yakni Mercure Hotel.
Dengan telah banyaknya perusahaan besar yang masuk ke Bengkulu ini, tentunya banyak pihak yang mengharapkan akan berkurangnya angka pengangguran di Bengkulu.
Namun sayangnya, menurut informasi yang beredar, hal tersebut justru seakan tidak berpengaruh sama sekali dengan angka pengangguran di Bengkulu, sebab perekrutan pegawai banyak diambil dari luar Bengkulu.
Padahal, berdasarkan Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang tenaga kerja, bahwa disetiap perusahaan harus merekrut 60 persen pekerja lokal dan 40 persen pekerja yang berasal dari luar daerah. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka pengangguran di setiap daerah.
“Kita mengharapkan lebih mengutamakan dari Bengkulu, bila memenuhi standarisasi kebutuhan hotel berbintang yang ada di Provinsi Bengkulu, tidak harus datangkan dari luar, kalau belum ada, kita mengharapkan untuk alih dan persiapkan SDM lokal Bengkulu, sehingga pada waktunya kesempatan tenaga kerja berasal dari Bengkulu bisa mengisinya,” Ungkap Anggota DPD RI Dapil Bengkulu Ahmad Kenedi, Sabtu (21/12).
Bang Ken menyayangkan akan perekrutan pegawai Hotel Mercure tidak memberdayakan pekerja lokal Bengkulu, seperti halnya peresmian Hotel hari ini, seharusnya bisa memanfaatkan Event Organizer (EO) dari Bengkulu.
“Seperti EO hari ini, bisa diurus Rico, putra Bengkulu,” Pungkasnya.
Bahkan infonya, permukiman masyarakat disekitar sudah sejak awal pembangunan Hotel Mercure dinegoisasi oleh pihak Hotel untuk dibeli, namun belum diketahui negoisasi permukiman warga tersebut diperuntukkan untuk apa oleh pihak Hotel.