Rejang Lebong – Usai peristiwa pembunuhan sadis di Desa Air Apo Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Kapolres Rejang Lebong Polda Bengkulu AKBP Tonny Kurniawan, S.I.K langsung menemui keluarga korban dan pihak lainnya untuk melakukan mediasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Pertemuan digelar di rumah Kepala Desa Air Apo, Sugianto.
Kedatangan Kapolres ini bertujuan untuk melakukan mediasi keluarga korban dan keluarga terduga pelaku serta memastikan situasi di masyarakat kondusif pasca terjadinya tindak pidana pembunuhan.
Kapolres juga memastikan bahwa Polres Rejang Lebong akan melaksanakan tugasnya secara profesional dan segera melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku.
“Polres Rejang Lebong akan profesional dalam penanganan kasus ini. Kemudian kami berusaha secepatnya melakukan pencarian keberadaan pelaku,” kata Kapolres.
Kapolres mengimbau kepada keluarga korban jika menemukan keberadaan terduga pelaku agar tidak main hakim sendiri.
“Saya harap Pak Kades agar sama – sama monitor perkembangan situasi pasca kejadian dan memberikan penjelasan kepada pihak keluarga korban agar tidak main hakim sendiri dan kejadian ini di proses oleh Polsek dengan di Back up Polres dalam melakukan pencarian pelaku,” imbau Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, korban Nova Anjar Sari (27) yang sehari-hari akrab dipanggil Vini, warga Desa Air Apo Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang tewas bersimbah darah usai disabet dengan parang oleh terduga pelaku To atau Su (30), suami korban.
Melalui Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Syahyar, diterangkan, motif sementara pembunuhan diduga karena cemburu. “Diduga karena pelaku ini cemburu terhadap korban,” ujar Syahyar.
Ia menerangkan, kronologi pembunuhan itu bermula saat hari Jumat (25/3/2022) sekira pukul 18.30 WIB korban pergi dari rumahnya menuju ke rumah orang tuanya yang berada di Desa Taba Padang Kecamatan Binduriang yang bersebelahan desa dengan Air Apo.
Kemudian, sesampainya di rumah orang tuanya korban menyampaikan kepada orang tuanya bahwa korban ingin pisah dengan suaminya atau terduga pelaku.
Lalu, sekira pukul 20.00 WIB, korban ingin pulang kerumahnya untuk mengambil sesuatu, tapi di larang oleh orang tuanya.
Hingga akhirnya, pada Sabtu (26/3/2022) sekira pukul 08.30 WIB korban pamit ke orang tuanya untuk kembali ke rumahnya mengambil sesuatu barang yang tertinggal. Tapi nahas, sekitar pukul 09.00 WIB korban sudah di temukan bersimbah darah di rumahnya.
“Selanjutnya korban dibawa oleh warga ke Rumah Sakit AR Bunda di Kota Lubuklinggau, tapi saat di perjalanan korban telah meninggal dunia,” paparnya.
Dari hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit AR-Bunda diketahui korban mengalami luka bacok di kepala bagian Kening, luka bacok di leher, luka bacok di pipi sebelah kanan, luka bacok pada hidung, luka bacok di tangan kanan pada pergelangan nyaris putus, luka bacok pada tangan kiri (jari telunjuk dan jari manis putus ).
Informasi lain, terduga pelaku usai membunuh korban sempat akan menyerahkan diri ke Polres Rejang Lebong.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Desa Air Apo, Sugianto saat mediasi antara keluarga korban dengan keluarga pelaku di rumahnya bersama dengan Kapolres dan Camat Binduriang.
Menurut Sugianto, pasca kejadian pelaku ini sempat kerumahnya diantar oleh kakaknya menggunakan sepeda motor.
Namun, karena rumahnya dalam kondisi pintu tertutup kemudian ia berniat langsung menyerahkan diri ke Mapolres Rejang Lebong diantarkan oleh kakaknya menggunakan sepeda motor tersebut. Akan tetapi, saat sampai di sawangan Desa Taba Padang, sepeda motornya mogok.
Karena ketakutan kemudian pelaku melarikan diri kearah perkebunan kopi.
“Kemudian pihak keluarga pelaku melakukan pencarian keberadaan pelaku di pondok-pondok kebun milik warga, tapi belum juga berhasil ditemukan,” ujar Sugianto.
Kemudian, untuk meminta perlindungan para keluarga terduga pelaku saat ini juga berada dikediaman kepala desa.
Ia juga memastikan bahwa kondisi desanya pasca kejadian masih aman dan kondusif.
“Pasca terjadinya pembunuhan ini suasana aman dan kondusif, tidak ada gejolak dari pihak keluarga korban untuk melakukan aksi balas ke keluarga pelaku,” kata Kades.
Keluarga dari pihak terduga pelaku saat ini berada di rumah kades untuk meminta perlindungan dan untuk mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam dari pihak keluarga korban.
Sementara itu, Camat Binduriang, Eli Yenti berharap pelaku segera menyerahkan diri ke kepolisian agar tidak menimbulkan permasalahan baru.
“Kami mengharapkan kepada pelaku pembunuhan agar menyerahkan diri, untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan yang baru yaitu aksi balas dendam dari pihak keluarga korban,” kata Camat.