PB Kopri PMII Adakan ASEAN Woman Interfaith, Sadriana: Perempuan Adalah Pendidik Generasi Bangsa

by redaksi redaksi
0 comment

Jakarta – Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional PB Kopri PMII Sadriana menyampaikan, perempuan dan perdamaian merupakan topik yang memiliki arti penting untuk didiskusikan.

 

“Selama 10 tahun terakhir ini, kasus intoleransi beragama di berbagai wilayah telah terjadi peningkatan. Tidak saja kasus intoleransi terutama dalam hal beragama, namun juga tengah mengalami krisis bias gender,” katanya kepada Trust Politica, pada Senin (22/8/2022).

 

Ia mengamati, setidaknya lima faktor penyebab mengapa perempuan harus terlibat menjadi agen perdamaian, toleransi, dan kemakmuran.

 

Pertama, menekankan pentingnya peranan perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi; Kedua, hanya perempuan yang memiliki maternal instinct sehingga dinilai lebih peka terhadap situasi lingkungan dan budaya setempat.

 

Ketiga, al-Umm Madrasah al-Ula, perempuan adalah pendidik generasi bangsa. Keempat, perempuan adalah aset, eksekutor dan investasi penting bagi Indonesia dalam mendukung kebijakan pengarus utamaan gender. Kelima, peran media sosial, internet dan teknologi sebagai enabler intoleransi.

 

“Mengacu pada paparan di atas, maka pengurus KOPRI PB PMII bermaksud menyelenggarakan ASEAN women Interfaith Camp (AWIC) dalam rangka menyambut hari lahir ASEAN yang ke-55 tahun. Setiap Negara Anggota ASEAN dengan mendelegasikan dua orang perwakilan pemudi dari komunitas atau kelompok,”

 

Lebih lanjut, Sadriana mengungkap, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas para perempuan dalam melihat peran perempuan sebagai agen perdamaian dunia.

 

Menyadarkan masyarakat, kata Sadriana, perempuan memiliki kuasa atas dirinya sendiri. Mempunyai peran perempuan dalam menjaga perdamaian dan mencegah intoleransi.

 

“ASEAN woman Interfaith Camp (AWIC) 2022 merupakan acara yang digagas oleh pengurus Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional KOPRI PB PMII untuk memperkuat budaya damai di Komunitas ASEAN,” katanya.

 

“Khususnya di kalangan perempuan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjadi platform yang menyebarkan toleransi pada keragaman agama di kawasan ASEAN,” imbuh Sadriana.

You may also like

Leave a Comment