Kawalnews.com – Guna menekan laju inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat ini akan melakukan operasi pasar murah.
Di mana saat ini inflasi di Provinsi Bengkulu telah menyentuh angka 6,58 persen, labih tinggi dari angka inflasi rata-rata nasional yang sebesar 5, 71 persen per Oktober tahun ini.
Dijelaskan Sekda Provinsi Bengkulu selaku Ketua TPID Provinsi Bengkulu, operasi pasar yang dilakukan nanti dipusatkan di beberapa pasar dalam wilayah kota Bengkulu.
Di mana, lanjutnya, operasi pasar ini akan menjual komoditas yang bakal menjadi penyumbang inflasi seperti cabe merah, bawang merah, minyak goreng dan beras.
“Dari laporan Satgas kita sudah ada beberapa komoditi yang bergerak naik, seperti cabe, bawang, minyak goreng dan juga beras,” sebut Sekda Hamka Sabri, usai pimpin Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Aksi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu, di Ruang Rapat Rafflesia Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis (24/11/2022).
Operasi pasar ini, jelasnya, menggunakan Dana Tak Terduga (DTT) Pemprov Bengkulu. Hal itu menurutnya sesuai dengan instruksi dan arahan dari Menteri Dalam Negeri untuk mengatasi laju inflasi di daerah.
Operasi pasar ini akan melibatkan OPD maupun instansi yang membidangi komoditas tersebut.
“Kita memakai Dana Tak Terduga sesuai instruksi dan surat edaran dari Mendagri. Tatkala inflasi mulai naik maka kita pakai Dana Tak Terduga untuk mengatasinya,” jelas Sekda.
Operasi pasar akan dilakukan dalam Minggu ini dengan menggelontorkan DTT sebesar Rp 500 juta.
“Untuk tahap pertama ini kita alokasikan Rp 500 juta dan jika belum turun juga inflasi kita, maka kita gelontorkan kembali dana untuk operasi pasar selanjutnya,” demikian Sekda Hamka.