Sumatera Utara – Rangkaian Musyawarah Rakyat (Musra) kini memasuki Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Ajang pencarian capres-cawapres yang dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Utara ini digelar di Selecta Convention Hall, Medan, Sabtu (11/3).
Masing-masing perwakilan relawan capres-cawapres mengungkapkan keunggulan jagoannya. Ada yang mendukung Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Moeldoko, dan banyak lagi tokoh lainnya.
Salah satu yang paling menonjol dan dominan adalah kelompok simpatisan Mahfud MD yang kebanyakan mahasiswa dan lintas elemen aktivis dan organisasi kemasyarakatan.
Selain membawa berbagai spanduk berisi dukungan, mereka juga kompak meneriakkan nama Mahfud MD. Seperti Mahfud penerus Jokowi, Mahfud tokoh bersih sang pendobrak kebuntuan hukum, dan yel dukungan senada.
Sebelum melakukan e-voting, sambutan dan diskusi digelar untuk memantik ribuan peserta Musra yang hadir. Penanggung Jawab Musra Indonesia Budi Arie Setiadi mengapresiasi antusiasme relawan dan masyarakat yang hadir membanjiri arena. Budi Arie memastikan, Musra akan jadi instrumen demokrasi yang jujur mengungkapkan keinginan rakyat.
“Rakyat adalah pemegang demokrasi. Sampaikan aspirasi dengan gembira. Singkirkan politik identitas dari panggung politik Indonesia. Pemilu 2024 harus jadi ajang konsolidasi, bukan jadi ajang konflik,” tutur Budi.
Budi Arie berharap, Musra Sumut memunculkan nama pemimpin nasional yang bisa melanjutkan agenda kerakyatan dan program baik Presiden Jokowi.
“Kami berharap memunculkan program dan pemimpin harapan rakyat. Calon pemimpin nasional yang mengakar yang mampu melanjutkan Pak Jokowi,” harap Budi.
Dalam sesi penyampaian pendapat, pendukung Mahfud nampak mendominasi. Misalnya Teuku dari Lembaga Masyarakat Adat Kesultanan Deli. Dia menilai, Indonesia perlu pemimpin yang paham hukum. “Insyaallah Pak Mahfud MD yang bisa menyelesaikan persoalan tanah ada di Medan, Sumut ini,” kata dia sembari membawa isu lokal.
Leriadi, perwakilan mahasiswa dari UIN Sumatera Utara menimpali. Menurutnya, Mahfud adalah pemimpin berpengalaman baik di eksekutif, legislatif, bahkan pernah di yudikatif.
“Sosok ini memiliki kapasitas, pernah di legislatif, yudikatif, dan kini di eksekutif. Mahfud juga pendobrak kebuntuan hukum, membongkar banyak kasus, dan pengawal konstitusi,” katanya.
Permana dari Komunitas Perantauan Sumut menilai, Mahfud selama menjadi Menko Polhukam mampu menerjemahkan bahasa dan keresahan masyarakat.
“Masyarakat yang muak dengan ketidakadilan, korupsi, dan sejenisnya. Karena beliau bersih, tak terjerat kepentingan, maka dia satu-satunya tokoh di pemerintahan yang berani. Dari mulai kasus Sambo, sekarang persoalan pegawai pajak di Kemenkeu,” terangnya.
Bonar, Mahasiswa Universitas Katolik (Unika) Sumut menilai, Indonesia butuh sosok Mahfud yang paham hukum dan berani membongkar banyak kasus. Mahfud, selain tegas dan bersih, juga sosok yang dapat menjaga toleransi dan NKRI.
“Beliau dekat dengan kalangan nasionalis, lintas agama, aktivis, dan bisa merangkul seluruh kalangan. Kami harap Musra merekomendasikan Mahfud MD kepada partai politik,” ungkapnya.
Sementara itu, cukup banyak pula pendukung Airlangga Hartarto. Pendukung Airlangga yang kebanyakan ibu-ibu ini menilai, Menko Perekonomian mampu mengangkat ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.
Selain itu, cukup banyak pula relawan Prabowo yang menyebut, Indonesia butuh pertahanan yang kuat dan sosok yang paham dunia global dan internasional. (*)